Volume Sampah Selama Ramadan Meningkat, DLH Kepahiang Ingatkan Tidak Buang Sembarangan
SAMPAH : Salah satu faktor meningkatnya volume sampah di Kabupaten Kepahiang selama ramadan 1445 H adalah banyaknya pedagang-pedagang yang berjualan di ruas jalan, seperti berjualan kelapa dan lainnya.--REKA/RK
Radarkoran.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang, Swifanedi Yusda, S.Hut melalui Sekretaris DLH, Yoan Medika Putra, Sp mengatakan, adapeningkatan volume sampah selama bulan puasa ramadan 1445 H. Tidak hanya sampah yang berasal dari sumber sampah rumah tangga, namun juga sampah ampas tebu dan batok kelapa yang dihasilkan dari aktifitas pedagang saat bulan puasa.
Yoan mengungkapkan, tempat pengelolaan sampah terpadu mengalami peningkatan volume sampah yang signifikan. Pada hari-hari biasanya, sampah yang diangkut ke TPST Lubuk Saung mencapai 8 ton perhari, kondisi ini meningkat dua kali lipat selama ramadan.
"Peningkatan volume sampah seperti di TPST dari 8 ton per hari menjadi dua kali lipat per harinya," kata Yoan, Minggu 31 Maret 2024.
Karena peningkatan volume sampah tersebut, kata dia, DLH Kepahiang menerapkan sistem double shift pada petugas kebersihan untuk mengangkut tumpukan sampah yang ada di tempat-tempat pembuangan sementara sampah, maupun TPS di lingkungan perumahan warga.
BACA JUGA:DLH Kepahiang: Persoalan Sampah Harus Ditangani dari Hulu ke Hilir
"Meskipun terjadi lonjakan volume sampah, kami memastikan tetap mengerahkan armada dan petugas kebersihan untuk menjemput sampah selama bulan Ramadhan dengan jumlah yang sama seperti hari-hari biasa," jelasnya.
Masih bersama Yoan, dia menyampaikan bahwa dalam upaya mengatasi lonjakan volume sampah tersebut, DLH Kepahiang juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pengelolaan sampah di tingkat lokal masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik. Terutama, kepada pedagang-pedagang dadakan yang berjualan di seputaran badan jalan di tengah kota Pasar Kepahiang.
"Kita terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penanganan sampah selama bulan puasa, guna memastikan ketersediaan fasilitas pengangkutan yang memadai serta efisiensi dalam pengelolaan sampah di daerah kita ini," ujarnya.
BACA JUGA:Perlu Sarpras Mengolah Sampah di TPST, DLH Kepahiang Usulkan Alat Berat
"Kita juga mengingatkan, agar pedagang-pedagang yang menghasilkan sampah dalam jumlah banyak tidak membuangnya sembarangan, melainkan harus diletakkan dalam wadah, sehingga saat dijemput petugas tinggal diangkut," pungkas Yoan.