Potong Tumpeng Hingga Tukar Kado Semarak HGN di SDN 4 Kepahiang

KEPAHIANG RK - Dalam rangkaian Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-78, SDN 4 Kepahiang melakukan kegiatan potong tumpeng hingga tukar kado antar guru. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai wujud syukur pihak sekolah.

 

Kegiatan yang diawali dengan pelaksanaan upacara bendera bersama SDN Komplek tersebut penuh haru dibenak para insan pendidik di SDN 4 Kepahiang. Momentum tersebut dirasa sangat bersejarah dalam perjalanan guru untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.

 

Kepala SDN 4 Kepahiang, Bambang Irawan, S.Pd, M.Pd mengatakan kado yang disiapkan oleh masing-masing guru akan saling ditukarkan antar guru yang dipilih secara acak dalam nomor undian. Usai tukar kado dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng, syukuran peringatan HGN dan HUT PGRI serta bersamaan dengan penempatan gedung RKB siswa yang baru saja dibangun.

 

"Beragam jenis kado itu dibungkus dengan kertas koran. Setelah semua sudah mendapatkan kado, secara serentak para guru membuka bungkusan kadonya masing-masing. Wajah-wajah ceria terlihat saat kertas koran mereka sobek. Kita pihak sekolah juga sangat berterimakasih kepada pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang dengan pembangunan gedung RKB baru ini, ” kata Bambang.

Usai upacara dilaksanakan tukar kado antar dewan guru SDN 4 Kepahiang--SUHAI/RK

 

Bambang melanjutkan dalam momen HGN dan HUT PGRI tahun ini ada tiga agenda khusus di SDN 4 Kepahiang. Yaitu pelaksanaan upacara bersama dengan SDN Komplek, perpisahan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) dari Universitas Terbuka Bengkulu dan IAIN Curup  dalam pengabdian masa belajar mereka, serta syukuran atas penempatan gedung baru SDN 4 Kepahiang.

BACA JUGA:Semarak Kegiatan Perayaan HGN dan HUT PGRI ke-78 SDN 2 Kepahiang

"Sebagai mana momen guru harus diperingati dengan baik dan semangat karena sebagai insan pendidik yang profesional berpikir untuk bagaimana pendidikan ini lebih maju. Sesuai juga dengan tema hari guru tahun ini 'Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar'. Kita tidak mau lagi melihat ada guru -guru teraniaya dan guru harus dihormati karena guru adalah orang tua kedua di sekolah. Semoga guru di Kabupaten Kepahiang sejahtera dan terjamin kehidupannya, " tutup Bambang. (hay/psn)