Siswi SMP Disiram Air Mendidih, Isi WhatsApp Pelaku: Saya Tidak Takut Visum, Datang atau Saya Seret
Rina ketika mendapatkan perawatan medis setelah disiram air mendidih oleh terduga pelaku, terlihat tubuhnya mengalami luka bakar hingga ke bagian wajah. INSERT : Isi chat WhatsApp pelaku kepada rina yang bernada ancaman--DOK/RK
"Saya sebagai orang tuanya saja tidak pernah berbuat kasar kepada anak saya, jangankan menggunakan tangan, untuk membentak pun saya tidak pernah. Saya harap hukuman setimpal untuk pelaku," ucap Umar.
BACA JUGA:Siswi SMP di Kepahiang Disiram Air Mendidih Tidak Punya Biaya Berobat
Rina merupakan siswi salah satu SMP di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Sekarang, siswi SMP Kepahiang ini masih menjalani pengobatan alternatif, pascamendapatkan perawatan medis di Klinik Tari Medical, tidak lama setelah disiram air mendidih oleh pelaku.
Rina sendiri merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara. Selain mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya, Rina disebut mengalami trauma.
Terlebih, ancaman-ancaman dari pelaku melalui chat WahtsApp masih tersimpan rapi di handpone milik korban. Yang membuat korban setiap kali membuka handpone merasa kejadian disiram air mendidih terulang kembali.
Pihak keluarga korban pun sangat menyesali tindakan pelaku, terlebih lagi pelaku masih berkeliaran bebas parcamelakukan perbuatan yang termasuk kejam tersebut.
"Kami sangat harap pihak berwajib segera bertindak melakukan penahanan terhadap pelaku dan memprosesnya secara hukum yang berlaku. Karena, selain menyebab anak kami mengalami sakit, tindakan pelaku ini membuat anak kami trauma, masih ada ketakutan, apa lagi pelaku masih bebas pascakejadian ini," tegas Umar.
BACA JUGA:Karena Cemburu, Siswi SMP di Kepahiang Disiram Air Mendidih dan Diancam Pakai Sajam
Sekadar mengulas, Rina mengalami luka bakar setelah disiram air mendidih oleh pelaku yang diduga teman dari temannya sendiri. Kejadian ini dipicu karena pelaku cemburu, lantaran pacarnya menjalin hubungan dengan Rina. Hal ini diungkapkan oleh Rina pada Jum'at 05 April 2024.
Dengan kondisi masih tebaring lemah di atas kasur akibat luka bakar yang dialaminya, Rina menceritakan, awal terjadi peristiwa naas ini ketika dia menjalin pertemanan dengan seorang remaja yang ternyata adalah pacar dari terduga pelaku pelaku penyiraman ZA (17).
Hubungan dia dengan remaja laki-laki tersebut diakui Rina hanya sebatas teman, yang diakui pula sering berkomunikasi melalui pesan Whatshap. Karena dia sering berkomunikasi dengan remaja ini, terduga pelaku ZA cemburu.
Hingga kemudian terduga pelaku ZA menghubungi Rina melalui pesan WhatsApp, yang menanyakan soal hubungan mereka.
"Saya disiram dengan air mendidih oleh ZA, karena dia cemburu melihat kedekatan saya dengan AA (Pacar ZA, red). Padahal kedekatan kami hanya teman, hanya sebatas teman saja," papar Rina.
Kronologis Penyiraman Menurut Rina, ZA sering melakukan pengancaman melalui pesan WhatsApp. Bukan hanya sebatas ancaman melalui pesan WhatsApp, lanjut Rina lagi, di hari naas tersebut ZA bersama AU yang merupakan teman 1 sekolah Rina kembali menghubungi Rina melalui Whatsapp, untuk bertemu.
Lantaran dia tidak ingin memperpanjang masalah, pengakuan Rina, dia pun menuruti keinginan ZA untuk bertemu.