Nilai Tukar Petani Bengkulu Maret 2024 Naik

Infografis perkembangan NTP atau Nilai Tukar Petani Provinsi Bengkulu Maret 2024--GATOT/RK

Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provisni Bengkulu mencatat Nilai Tukar Petani atau NTP di wilayah Bengkulu pada Maret 2024 mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Hal demikian menjadi parameter membaiknya daya beli atau kesejahteraan petani di wilayah Bengkulu. 

Nilai tukar petani sendiri merupakan salah satu indikator yang berguna untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani karena mengukur kemampuan produksi komoditas yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani untuk proses produksi (usaha) maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. 

"Capaian nilai tukar petani di Provinsi Bengkulu adalah 168,42 di Maret 2024. Jika dibandingkan kondisi Februari terjadi kenaikan 3,35 persen. Kenaikan ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 4,30 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani naik lebih rendah sebesar 0,92 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME.

Win Rizal menyebut, pada Maret 2024 hampir semua subsektor yang dihitung untuk nilai tukar petani mengalami peningkatan, kecuali subsektor hortikultura yang mengalami penurunan sebesar minus 2,05 persen atau sebesar 127,47 dari Februari yang sebesar 130,14.

BACA JUGA:Januari 2024 Pasar Modal Bengkulu Tumbuh Positif

"Peningkatan yang terjadi pada NTP Maret 2024  dipengaruhi oleh peningkatan NTP yang terjadi hampir seluruh sub sektor, kecuali subsektor Hortikultura," imbuh Win Rizal.

Sementara itu, untuk nilai tukar usaha pertanian atau NTUP yakni nilai yang betul-betul hanya diperuntukkan biaya atau ongkos produksi pertanian di Maret 2024 ada kenaikan sebesar 4,25 persen atau 167,66. NTUP tersebut naik signifikan dibandingkan Februari 2024 yang berada di angka 160,82

"Kenaikannya lebih besar dibandingkan dengan nilai tukar petani," sampai Win Rizal.

Semua subsektor mengalami peningkatan baik untuk tanaman pangan sebesar 2,68 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 4,76 persen, peternakan sebesar 1,63 persen, perikanan sebesar 3,46 persen, nelayan sebesar 2,90 persen dan pembudidaya ikan sebesar 4,40 persen.

"Subsektor lainnya naik semua kecuali Hortikultura yang mengalami penurunan sebesar 1,31 persen," tambah Win Rizal.

Untuk diketahui, pada Maret 2024, delapan Provinsi di wilayah Sumatera mengalami peningkatan nilai tukar petani dan dua provinsi mengalami penurunan. Peningkatan nilai tukar petani paling tinggi terjadi di Provinsi Riau yang mengalami peningkatan dari 157,79 pada Februari 2024 menjadi 164,08 pada Maret 2024, atau mengalami peningkatan sebesar 3,98 persen.

BACA JUGA:Kenaikan Cukai Rokok Diperkirakan Pengaruhi Peningkatan Angka Kemiskinan

Sedangkan penurunan paling tinggi terjadi di Provinsi Lampung yang turun dari 122,02 pada Februari 2024 menjadi 120,37 pada Maret  2024, atau mengalami penurunan sebesar 1,35 persen.

Nilai Tukar petani paling tinggi di wilayah Sumatera terjadi di Provinsi Bengkulu sebesar 168,42 sedangkan NTP paling rendah terdapat pada Provinsi Kepulauan Riau sebesar 105,44. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan