Jangan Lewatkan, di Kepahiang Lagi Ada Rafflesia Kembar Mekar Sempurna

TAMPAK : Bunga Rafflesia Arnoldi tampak mekar sempurna di taman konservasi peduli puspa langka di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang.--REKA/RK

Radarkoran.com - Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, kini menjadi bagian dari daerah akan keindahan alam, salah satunya dengan mekarnya puspa langka rafflesia arnoldi. Masyarakat pun diajak menyaksikan mekarnya bunga rafflesia yang mekar sempurna dan kembar pada Minggu, 28 April 2024.

Jenis rafflesia dilindungi itu mekar sempurnya di kawasan taman konservasi peduli puspa langka dan lingkungan di Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang, yang dikelola oleh Holidin.

"Puspa langka rafflesia arnoldi kembar ini mekar sempurna di taman konservasi peduli puspa langka dan lingkungan Desa Tebat Monok, ini merupakan bunga rafflesia yang kesekian kalinya mekar di kawasan konservasi ini," jelas Holidin, Ketua Lembaga Peduli Puspa Langka dan Lingkungan (LP2L2).

Ia menambahkan, saat ditemukan, kelopak bunga mulai membuka dan mekar sempurna pada Minggu 28 April 2024. Bunga ini adalah puspa langka yang hanya bisa dinikmati keindahannya dalam waktu 3-4 hari sejak mulai mekar.

BACA JUGA:Pendampingan PMPZI Sampai ke Satuan Pendidikan Madrasah di Kepahiang

Sementara proses kopula sampai dengan fase mekar sempurna, membutuhkan waktu selama 9 bulan. Sehingga menjumpai bunga rafflesia saat mekar menjadi momen yang luar biasa dan bisa tidak terlupakan.

"Ini merupakan bunga rafflesia yang kesekian kalinya mekar di taman konservasi peduli puspa langka Desa Tebat Monok ini. Dan ada banyak jenis puspa langka yang siap mekar di taman konservasi kami ini. Yang langkah ini menjadi bagian upaya kami melestarikan puspa langka," ujar Holidin.

Lebih lanjut dia mengatakan, selain menyediakan jasa untuk membantu wisatawan yang hendak melihat bunga rafflesia, kelompok sadar wisata dalam hal ini LP2L2 Kabupaten Kepahiang mendukung upaya konservasi puspa langka yang merupakan salah satu aset ekowisata daerah ini. 

Holidin pun mengajak masyarakat untuk ikut melestarikan puspa langka yang ada di daerah dan sebagai icon untuk memperkenalkan daerah hingga ke kancah nasional dan internasional. "Kami terus berupaya demi konservasi dan kelestarian bunga langka ini," ucap Holidin.

Di sisi lain, tambah Holidin, pihaknya meminta dukungan dari pemerintah kabupaten demi melestarikan puspa langka yang sering kali tumbuh di taman konservasi. Kemudian agar masyarakat untuk ikut menjaga dan melestarikan puspa langka dengan tidak merusak habitatnya.

Untuk diketahui, rafflesia arnoldi merupakan salah satu flora langka di Indonesia yang berasal dari Provinsi Bengkulu. Bunga ini memiliki aroma bau busuk yang khas yang berguna dalam proses penyerbukan. Proses penamaan pertama kali untuk jenis rafflesia pun merupakan suatu cerita yang sangat menarik.

BACA JUGA:Eks TPA Sampah di Muara Langkap Disebut Tidak Memungkinkan Dikelola untuk TPST

Tidak seperti yang diyakini secara umum, sebetulnya orang asing yang pertama melihat jenis Rafflesia bukannya Stamford Raffles ataupun Dra Joseph Arnold, melainkan Louis Auguste Deschamp yang merupakan seorang dokter dan penjelajah alam asal Prancis yang pada akhir abad ke-18 berlayar ke Jawa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan