Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Kepahiang Dapat Penghargaan dari Gubernur Bengkulu

STUNTING : Wabup Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP saat menerima penghargaan sebagai kabupaten terbaik Kategori Komitmen Pimpinan Daerah untuk Percepatan Penurunan Stunting dari Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA.--DOK/RK

Radarkoran.com - Kinerja yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang, melibatkan lintas sektor di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, membuahkan hasil. Tidak hanya berhasil menurunkan angka stunting di Kabupaten Kepahiang, tapi juga berhasil mendapatkan penghargaan dari Gubernur Bengkulu Prof. Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA.

Penghargaan yang dimaksud diterima Wabup Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP pada Selasa 21 Mei 2024. Penghargaan tersebut sebagai kabupaten terbaik Kategori Komitmen Pimpinan Daerah untuk Percepatan Penurunan Stunting.

"Penghargaan yang kita terima ini merupakan hasil kerja keras yang kita laksanakan selama ini. Semoga saja ke depan komitmen untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kepahiang tetap berjalan dengan baik, dan nangka stunting di daerah kita menurun sesuai target," jelas Wabup Zurdi Nata, Selasa 21 Mei 2024. 

Dipaparkan Wabup Zurdi Nata, ada 8 aksi yang dijalankan Pemkab Kepahiang dalam rangka menurunkan angka stunting. Yakni, melaksanakan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi.


STUNTING : Wabup Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP saat menerima penghargaan sebagai kabupaten terbaik Kategori Komitmen Pimpinan Daerah untuk Percepatan Penurunan Stunting dari Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA--DOK/RK

Kemudian aksi selanjutnya, menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi. Aksi ketiga, menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten Kepahiang.

BACA JUGA:Kemenag Kepahiang Dukung Percepatan Penurunan Stunting Melalui Aplikasi Suscatinting

Aksi keempat, memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi. Dan aksi kelima, memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa.

"Dilanjutkan dengan meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi tingkat kabupaten, melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita, serta publikasi angka stunting kabupaten. Terakhir melakukan review pelaksanaan program serta kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir," papar Wabup Zurdi Nata. 

Lanjut dijelaskan oleh Wabup, saat ini angka stunting di Kepahiang turun 2,8 persen. Diketahui, tahun 2022 lalu angka stunting di Kabupaten Kepahiang menyentuh angka 24,9 persen, dan berada di peringkat 10 dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Kemudian pada tahun 2023 lalu, angka stunting Kabupaten Kepahiang menurun menjadi 22,1 persen. 

Dengan demikian kinerja yang dilaksanakan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kepahiang dibantu seluruh lintas sektoral, telah mulai berhasil menurunkan angka stunting sebesar 2,8 persen di daerah ini.

"Penurunan stunting akan terus dijalakan oleh Pemkab Kepahiang, dengan melibatkan lintas sektoral. Bahkan, sebagai komitmen untuk menurunkan angka stunting, TPPS Kepahiang melakukan penandatanganan komitmen bersama dengan melibatkan lintas sektoral yang belum lama ini dilaksanakan," jelasnya.

Untuk diketahui, ada beberapa program yang dijalankan TPPS menurunkan stunting di Kabupaten Kepahiang. Di antaranya mengkampanyekan 4 Terlalu (4T), menjalankan program Orang Tua Asuh (OTA), serta bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kepahiang terkait penyuluhan terhadap Calon Pengantin (Catin).

Sejauh ini sudah ada 141 OTA di Kabupaten Kepahiang yang terdaftar. Di mana masing-masing OTA berperan memberikan makanan bergizi kepada ibu hamil dan balita. Sedangkan program mengkampanyekan 4T, Pemkab Kepahiang di setiap kesempatan mengingatkan ibu-bu agar tidak hamil terlalu muda, agar tidak melahirkan terlalu tua, agar tidak melahirkan terlalu rapat (Jarak kelahiran, red), dan agar tidak melahirkan terlalu banyak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan