Kenali, Ciri-ciri Jebakan Arisan atau Investasi Bodong

Masyarakat harus mengenali ciri-ciri jebakan arisan atau investasi bodong. --FOTO/DOK

Radarkoran.com - Sampai sekarang ini masih banyak masyarakat yang cepat tergiur dan tergoda saat disuguhi penawaran investasi maupun arisan dengan keuntungan yang sangat tinggi, tanpa memikirkan risiko yang dihadapi. 

Padahal kebanyakan dari oknum owner arisan yang menyuguhi janji keuntungan yang didapati, sama sekali tidak memberikan keterangan jelas mengenai uang tersebut diputar atau diinvestasikan ke mana. 

Dengan keuntungan yang ditawarkan sering kali sangat besar nilainya, mulai dari 10 persen hingga 80 persen per bulan. 

Belakangan ini, tepatnya di wilayah Provinsi Bengkulu, sudah banyak masyarakat yang mengalami nasib apes ketika mengharapkan mendapatkan keuntungan besar, ternyata dimanfaatkan oleh oknum owner arisan bodong untuk memperkaya dirinya sendiri. 

Bahkan sudah beberapa oknum owner arisan bodong ini berurusan dengan Aparat Penegak Hukum (APH), hingga berujung di tahan di balik jeruji besi. Tapi sangat disayangkan, dari beberapa kasus yang terjadi, masih saja banyak masyarakat yang tergiur ikut arisan atau investasi yang menjanjikan keuntungan besar. 

Melangsir dari laman resmi pemerintah, berikut ciri-ciri jebakan arisan/investasi bodong:

BACA JUGA:Diduga Investasi Bodong, Anggota Aplikasi Sky di Bengkulu Ancam Lapor Polisi

1. Menggunakan skema ponzi

Keuntungan yang dibayarkan kepada nasabah eksisting berasal dari dana investasi yang disetor oleh peserta baru. Nasabah eksisting akan diberikan iming-iming mendapatkan bonus, sehingga mengajak sebanyak- banyaknya kerabat/ keluarganya sampai memperoleh rantai nasabah yang panjang. 

Selain itu, pelaku cenderung mengajak seluruh nasabah agar tidak mencairkan investasi pokok dan menginvestasikan kembali keuntungannya agar skema bisa tetap berlangsung. Ketika tidak ada rekrutmen baru, pembayaran keuntungan akan berhenti sehingga bangunan investasi akan ambruk. Sebelum bangunan investasi ambruk, biasanya pengelola sudah mengetahuinya dan bersiap untuk kabur.

2. Menjanjikan keuntungan tinggi dan bebas risiko

Pelaku sering memberikan iming-iming keuntungan melimpah melebihi investasi manapun. Tingkat imbal hasil yang ditawarkan sering kali tidak masuk akal, bisa mencapai ratusan persen pertahun. Bahkan pelaku bisa menyatakan bahwa investasi sama sekali tidak memiliki risiko kerugian.

3. Menggalakkan promosi yang mewah

Biasanya, tawaran investasi bodong berasal dari undangan untuk menghadiri acara seminar investasi yang digelar di hotel berbintang. Tujuannya adalah untuk meyakinkan para calon korban bahwa bergabung dalam investasi yang ditawarkan terbukti memberikan keuntungan tinggi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan