DPRD Provinsi Bengkulu Dorong Pemda Genjot Sektor Pariwisata, Eksplorasi Potensi Hingga Penurunan Harga Tiket
Wakil ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah.--GATOT/RK
Radarkoran.com - Wakil ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah mendorong pemerintah daerah agar dapat menggenjot sektor pariwisata yang ada di wilayah Bengkulu.
Dikatakan Sefty, potensi wisata Bengkulu sangat luar biasa, baik dari wisata pantai yang terbentang dari pesisir mukomuko hingga Kaur, termasuk kawasan wisata pantai panjang Bengkulu.
Belum lagi potensi wisata yang dihasilkan oleh para pelaku industri kreatif dan UMKM yang ada di Bengkulu, juga memberikan kontribusi dalam mengoptimalkan potensi daerah.
"Para pelaku ekonomi kreatif dan juga UMKM-UMKM yang ada di provinsi Bengkulu sudah banyak menghasilkan produk khas Bengkulu untuk dijadikan oleh-oleh khas. Dan ini sekali lagi sangat dibutuhkan support ataupun dukungan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, pemerintah kabupaten/kota dan juga teman-teman anggota DPRD Provinsi Bengkulu untuk bagaimana membuat Provinsi Bengkulu ini diminati, diinginkan dan dirindukan oleh keluarga ataupun masyarakat yang ada di negara lain ataupun dari provinsi yang lain," tutur Sefty.
Lebih jauh dikatakan Sefty, dalam mengoptimalkan potensi wisata Bengkulu, perlu dilakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan mengeksplor dan mengenalkan apa yang ada di provinsi Bengkulu supaya masyarakat ataupun warga yang di luar Bengkulu dapat mengetahui potensi wisata Bengkulu.
BACA JUGA:Kualitas Perumahan Jadi Atensi Pemprov Bengkulu
"Kita ada wisata Pantai Panjang, terus peninggalan sejarah seperti Benteng Marlborough, rumah Soekarno, dan rumah Fatmawati. Terus kita juga ada bunga rafflesia. Nah, misal pada saat bunga rafflesia itu mulai mau mekar, teman-teman kreatif yang yang mengeksplore di media media sosial, jadi orang-orang yang menginginkan hadir melihat bunga ini bisa mengetahui," sampai Sefty.
Lebih lanjut, salah satu hal yang menjadi perhatian lainnya dikatakan Sefty yakni permasalah transportasi yang ada di Bengkulu. Khususnya untuk transportasi udara yang perlu adanya evaluasi harga tiket.
"Dari Angkasa Pura juga harus ada perhatian juga, bagaimana harga tiket pesawat itu gimana caranya kembali lagi seperti yang sebelumnya sekitar Rp500-700 ribu. Jika ini dilakukan otomatis wisatawan akan berbondong-bondong ke Bengkulu dan mendongkrak ekonomi daerah," demikian Sefty.