Harga Kopi Robusta Terus Naik, Dimulai Rp 67 Ribu hingga Rp 69 Ribu per Kilogram
KOPI : Harga Kopi robusta di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu terus mengalami kenaikan.--EPRAN/RK
Radarkoran.com - Beruntung dan bersykurlah bagi masyarakat yang memiliki kebun kopi robusta saat ini, tidak terkecuali di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Pasalnya akhir-akhir ini harga kopi robusta terus naik, bahkan saat ini hampir menyentuh Rp 80 ribu per Kilogramnya, tepatnya dimulai dari Rp 67 ribu hingga Rp 69 ribu per Kilogram.
Sudah barang tentu, harga yang terus mengalami kenaikan menjadi berkah tersendiri untuk setiap masyarakat yang memiliki kebun kopi. Karena sepanjang sejarah, harga kopi robusta pada tahun 2024 ini merupakan harga tertinggi khususnya di Kabupaten Kepahiang.
Salah seorang toke kopi robusta di Kabupaten Kepahiang, Diarmansyah menerangkan, harga kopi robusta memang terus mengalami kenaikan, Per kilo harga kopi robusta dimulai dari Rp 67 ribu - 69 ribu. Rentang harga tersebut karena toke kopi terlebih dahulu melihat kualitas kopi yang dijual petani.
"Untuk saat ini harga kopi Rp 67 ribu sampai 69 ribu per Kilogram. Kami sebagai toke melihat kualitas kopinya, kalau memang kualitas baik, kami berani beli Rp 69 ribu per kilo," kata Diarmansyah, Minggu 14 Juli 2024.
BACA JUGA:Harga Terus Naik, Petani Kopi Kepahiang Beli Motor dan Mobil
Masyarakat Kepahiang yang berpetani kopi, diingatkan untuk memanfaatkan momentum ini dengan sebaik mungkin. Yakni, menjaga dan merawat kebun kopi dengan baik sehingga produksinya meningkat. Mengingat, harga kopi diyakini akan terus naik hingga tahun depan.
"Kita siap untuk menampung hasil panen kopi masyarakat Kepahiang, terkait dengan harganya saat ini Rp 67 ribu sampai 69 ribu per Kilogram. Untuk harga tertinggi Rp 69 ribu kalau kualitas kopinya memang bagus," papar Diarmansyah.
Kenaikan harga kopi di tanah air termasuk di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, akan mengikuti harga kopi dunia. Salah satu penyebab kenaikan harga kopi yang terus saja terjadi saat ini, sebab produksi kopi dunia masih berkurang. Yakni pada tahun 2021 lalu terjadi fros atau hujan salju di negara Brazil yang menyebabkan produksi kopi negara Brazil turun hingga 50 persen.
Padahal Brazil merupakan negara penyumbang kopi dunia terbanyak. Brazil merupakan penyumbang 40 persen kopi dunia. Lantaran kondisi produksi kopi di negara Brazil menurun, diperkirakan terjadi kenaikan harga kopi di negara-negara lain termasuk Indonesia, terus terjadi hingga tahun 2025.