Harga Terus Naik, Petani Kopi Kepahiang Beli Motor dan Mobil

KOPI : Hamparan jemuran kopi milik Aseng warga Desa Daspetah siap dijual ke toke.--SUHAI/RK

Radarkoran.com - Efek harga kopi terus naik, petani kopi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, tepatnya di Desa Daspetah Kecamatan Ujan Mas banyak yang beli motor dan mobil.

Bagaimana tidak, seperti yang diketahui saat ini harga kopi di Kabupaten Kepahiang terus naik. Kenaikan harga kopi yang menjadi komoditi unggulan di daerah ini, terjadi sejak awal tahun 2024 hingga baru-baru ini.

Saat ini harga kopi tembus Rp 81 ribu per Kilogram untuk kualitas ekspor dengan rendemen di atas 90 persen. Sedangkan kopi dengan rendemen 80 hingga 81 persen, harganya dikisaran Rp 66 ribu per Kilogram. Sementara seperti diketahui, hasil panen kopi di Desa Despetah cukup melimpah.

Dampaknya tentu dirasakan oleh para warga yang mayoritas petani kopi.

Aseng (33)  petani kopi yang juga Kadus IV Daspetah menerangkan, sejak harga jual kopi naik, ekonomi masyarakat di desanya mulai terlihat tumbuh usai  dilanda pandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA:Petani di Kepahiang Bisa Dapatkan Pupuk Subsidi, Ini Syaratnya

Lebih lanjut dia menerangkan, pada petik pertama tahun ini mendapatkan satu ton setengah dan metik keduanya kurang sedikit dua ton setengah Dari hasil penjualan kopi yang dikumpulkan, dirinya membeli mobil seken tahun 2020.

"Dapat uang penjualan kopi dari kebun saya kisaran Rp 260.000.000. Saya tabung juga untuk biaya hidup keluarga sehari-hari dan untuk sekolah anak . Kopi saya dibatang masih tersisa sekitar 800 Kilogram, buah sisa yang belum masak. Kita juga mengharapkan harga kopi terus naik," ujarnya.

Sementara itu, Noval penjual motor seken di Daspetah mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini penjualan motor bekas mengalami peningkatan. Hla tersebut sangat dimungkin dampak dari naiknya harga jual kopi di Kabupaten Kepahiang.

Dijelaskannya, dirinya dalam satu bulan bisa menjual 5 hingga 10 unit motor bekas dalam tiga bulan terakhir ini.

BACA JUGA:Petani di Kepahiang Keluhkan Harga Cabai Murah

Berbeda dengan tahun lalu yang hanya bisa menjual 2 hingga 3 unit motor saja perbulannya. 

"Bulan kemarin saja, warga Desa Daspetah banyak beli motor. Bahkan pembeli saya rata-rata petani kopi yang ada di Desa Despetah I dan Desa Daspetah," singkatnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan