Dalam 2 Hari, Harga Kopi Robusta Turun Lagi, Segini Harganya Sekarang
Dalam 2 Hari, Harga Kopi Robusta Turun Lagi, Segini Harganya Sekarang --EPRAN/RK
Radarkoran.com - Per Senin 29 Juli 2024, harga kopi robusta khususnya di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu kembali turun. ApabaLa beberapa hari yang lalu harganya masih dikisaran angka Rp 61 ribu per Kilogram hingga Rp 62 ribu per Kilogram, sekarang sudah turun lagi.
Saat ini harga kopi robusta di Kabupaten Kepahiang hanya berkisar di angka Rp 60 ribu per Kilogram. Harga ini pun untuk kualitas kopi terbaik. Sementara untuk kualitas kopi robusta yang rendah atau asalan, harganya saat ini Rp 57 ribu per Kilogram.
Salah satu toke kopi Robusta di Kabupaten Kepahiang, Bambang Holil Efendi membenarkan hal tersebut. Dia menerangkan, penurunan harga kopi terbilang cukup darastis, mencapai Rp 10 ribu per Kilogramnya.
Jika sebelumnya harga kopi robusta di Kabupaten Kepahiang mencapai Rp 70 ribu per kilogram, saat ini turun menjadi Rp 60 ribu per Kilogram.
BACA JUGA:Sempat Naik Berkali-kali, Kini Harga Kopi Robusta Mulai Turun
"Untuk harga Rp 60 ribu per Kilogram merupakan kopi dengan kualitas terbaik. Sementara untuk kualitas rendah atau asalan, sekarang diharga Rp 67 ribu per Kilogram. Jadi memang per hari ini (Senin, red) harga kopi turun lagi," terang toke kopi yang akrab disapa Pen Kesa ini, Senin 29 Juli 2024.
Ditanya terkait penyebab turunnya harga kopi robusta saat ini, Pen Kesa mengaku belum mengetahuinya secara pasti. Namun dia menuturkan, berkaca dari hukum pasar, kalau stok melimpah maka permintaan akan berkurang. Kondisi ini menyebabkan harga jual di tingkat petani menurun. Sebaliknya apabila stok menurun biasanya harga kembali naik.
"Untuk penyebab pastinya belum diketahui, tapi yang jelas harga kopi sekarang turun Rp 10 ribu per kilogram," ucap Pen Kesa.Kopi robusta merupakan komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, yang harganya telah melambung tinggi dari awal tahun 2024. Kenaikan harga kopi robusta sejatinya memang terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Tapi khusus di Kabupaten Kepahiang harga kopi sudah sempat naik hingga berkali-kali.
Pada pertengahan Juli 2024 lalu saja harga kopi robusta per Kilogram di Kabupaten Kepahiang bahkan di tingkat toke sempat mencapai kisaran Rp 67 ribu hingga Rp 69 ribu per Kilogram. Dampaknya, perekonomian masyarakat di daerah ini berangsur naik terlebih pascapandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun terakhir.
Terlebih, sebagian besar petani di Kabupaten Kepahiang memang berkebun kopi. Tak ayal, kenaikan harga kopi dari sebelumnya hanya bertengger di angka Rp 20-an ribu hingga Rp 30-an ribu menjadi Rp 60-an ribu, membuat petani sangat sumringah. Bahkan, harga kopi tahun ini disebut sebagai harga tertinggi sepanjang sejarah harga kopi di Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Apkasi Otonomi Exspo 2024, Kopi Robusta Kepahiang Masuk Pasar Internasional
Namun sekarang kegembiraan petani kopi mulai terganggu, karena harga kopi robusta beberapa hari terakhir mengalami penurunan. Kenaikan harga kopi di tanah air termasuk di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, mengikuti harga kopi dunia. Salah satu penyebab kenaikan harga kopi yang terus saja terjadi sebelumnya, karena produksi kopi dunia masih kurang.
Yakni pada tahun 2021 lalu terjadi fros atau hujan salju di negara Brazil yang menyebabkan produksi kopi negara Brazil turun hingga 50 persen. Padahal, Brazil disebut sebagai negara penyumbang kopi dunia terbanyak. Brazil adalah penyumbang 40 persen produksi kopi dunia.
Pada sisi lain, tetap ada prediksi bahwa harga kopi akan kembali naik termasuk di Indonesia. Bahkan kenaikan harga kopi diyakini akan terus terjadi hingga tahun 2025 nanti.