Sempat Naik Berkali-kali, Kini Harga Kopi Robusta Mulai Turun
KOMODITAS : Kopi merupakan komoditas unggulan petani di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.--EPRAN/RK
Radarkoran.com - Kopi robusta merupakan komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, yang harganya telah melambung tinggi dari awal tahun 2024 ini. Kenaikan harga kopi robusta sejatinya memang terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Tapi khusus di Kabupaten Kepahiang harga kopi telah sempat naik berkali-kali.
Pada pertengahan Juli 2024 ini, harga kopi robusta per Kilogram di Kabupaten Kepahiang bahkan di tingkat toke sudah mencapai kisaran Rp 67 ribu hingga Rp 69 ribu. Dampaknya, perekonomian masyarakat di daerah ini berangsur naik terlebih pascapandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir.
Terlebih sebagian besar petani di Kabupaten Kepahiang berkebun kopi. Tak ayal, kenaikan harga kopi dari sebelumnya hanya bertengger di angka Rp 20-an ribu hingga Rp 30-an ribu menjadi Rp 60-an ribu membuat petani sangat sumringah. Bahkan, harga kopi tahun ini disebut sebagai harga tertinggi sepanjang sejarah harga kopi khususnya di Kabupaten Kepahiang.
Tetapi kegembiraan petani kopi mulai terganggu, karena ada informasi yang menyebutkan harga kopi robusta beberapa hari terakhir mengalami penurunan. Sekarang, harga kopi robusta berkisar hanya Rp 60 ribu per Kilogram hingga Rp 61 ribu per Kilogram, dari sebelumnya sudah menyentuh angka Rp 67 ribu per Kilogramnya.
BACA JUGA:Harga Masih Tinggi, Petani Kopi Diminta Jaga Kualitas Hasil Panen
"Kkopi robusta beberapa hari terkahir memang mengalami penurunan harga menjadi Rp 60 ribu per Kilogram hingga 61 ribu per Kilogram. Ya hal ini terlihat dari market London yang mengalami penurunan," papar H. Zurdi Nata sebagai salah satu toke kopi terbesar di Kabupaten Kepahiang, Minggu 28 Juli 2024.
Dia menuturkan, harga kopi robusta saat ini yakni Rp 60 ribu per Kilogram hingga Rp 61 ribu per Kilogram masih terbilang tinggi. Sebab, kalau dibandingkan dengan harga tahun-tahun sebelumnya, harga kopi robusta di Kabupaten Kepahiang hanya berkisar pada angka Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per Kilogram.
"Dengan kondisi yang ada sekarang ini, saya tetap optimis harga kopi robusta termasuk di Kabupaten Kepahiang ini akan kembali mengalami kenaikan harga.
Untuk itu saya ingatkan kepada para petani kopi di Kepahiang untuk tetap semangat merawat dan menjaga kualitas kopinya. Agar mendapatkan hasil panen yang melimpah kedepannya. Jangan mudah patah semangta dengan harga yang sedang turun," demikian Zurdi Nata.
Untuk diketahui, kenaikan harga kopi di tanah air termasuk di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, mengikuti harga kopi dunia. Salah satu penyebabnya, kenaikan harga kopi yang terus saja terjadi saat ini lantaran produksi kopi dunia masih berkurang.
BACA JUGA:Harga Kopi Robusta Terus Naik, Dimulai Rp 67 Ribu hingga Rp 69 Ribu per Kilogram
Yakni pada tahun 2021 lalu terjadi fros atau hujan salju di negara Brazil yang menyebabkan produksi kopi negara Brazil turun hingga 50 persen. Padahal, Brazil disebut sebagai negara penyumbang kopi dunia terbanyak. Brazil adalah penyumbang 40 persen produksi kopi dunia. Diprediksi, kenaikan harga kopi di negara-negara lain termasuk Indonesia akan terus terjadi hingga tahun 2025 nanti.