Gelombang Tinggi, Keberangkatan Kapal ke Enggano Ditunda

KMP Pulo Telo yang melayani Penyebrangan ke Enggano --GATOT/RK

Radarkoran.com - Dampak dari cuaca buruk yang menyebabkan gelombang tinggi di perairan Bengkulu menyebabkan keberangkatan Kapal Motor Perintis (KMP) Pulo Telo yang rutin melayani lalu lintas angkutan dari Bengkulu ke Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara ditunda per Rabu, 14 Agustus 2024.

Ditundanya keberangkatan KMP Pulo Telo juga berlaku bagi seluruh kapal yang bakal menuju pulau Enggano sampai cuaca kembali membaik.

Kepala UPTD (Unit Pelayanan terpadu Daerah) Penyelenggara penyebrangan Dinas Perhububgan (Dishub) provinsi Bengkulu, Syarif, SE,.MSTr membenarkan adanya penundaan keberangkatan kapal dari Bengkulu ke Pulau Enggano. 

Hal demikian dilakukan mengacu pada edaran Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, serta untuk menetralisirkan hal yang tidak diinginkan terhadap kapal yang beroperasi ke Enggano dikarenakan gelombang tinggi. 

"Benar, saat ini keberangkatan ke Enggano ditunda karena kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi. Ini sesuai surat edaran BMKG ya," ungkap Syarif.

BACA JUGA:Bisa Capai 8,9 Magnitudo, Gempa Megathrust Tinggal Menunggu Waktu ?

Ia menambahkan, sesuai dengan edaran BMKG terkait adanya peringatan cuaca yang ada, semua pihak dihimbau untuk memperhatikan  agar dapat dijalankan. 

"Untuk yang memutuskan kapal berangkat atau tidak itu pihak kapal itu sendiri atau ASDP dan Sahbandar, kita cuman mengingatkan," singkat Syarif.

Sesuai dengan edaran BMKG Bengkulu yang tertuang pada peringatan dini dan gelombang tinggi No: ME.01.02/PD/13/TKP/VIII/BMKG-2024 yang berlaku 14 - 15 Agustus 2024 hingga pukul 17.00 WIB menyebutkan jika saat ini ketinggian gelombang laut disekitar Bengkulu memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m).

Lalu untuk Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).

Sementara itu, untuk pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot. 

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Pulau Enggano, Samudra Hindia barat Bengkulu Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten, Samudra Hindia selatan Banten, dan Selat Makassar bagian selatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan