Soal Potensi Gempa Megathrust, Gubernur Imbau Masyarakat Tetap Tenang dan Siaga

Gubernur Rohidin imbau masyarakat tetap tenang dan siaga terhadap potensi ancaman bencana megathrus --GATOT/RK

Radarkoran.com - Beberapa waktu terakhir jagat sosial media dan media informasi lainnya dihebohkan dengan berbagai pemberitaan tentang ancaman bencana gempa megathrust. 

Bahkan potensi ancaman bencana gempa megathrust ini sebelumnya disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono beberapa waktu yang lalu. 

Dari penjelasan Daryono, beberapa selat di Indonesia akan mengalami gempa besar dari dua zona megathrust. Yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. 

Potensi tersebut dikarenakan sudah lama tidak mengalami gempa atau ada celah seismik, yakni lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar punya siklusnya sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

Provinsi Bengkulu sendiri termasuk wilayah yang masuk dalam wilayah rawan bencana karena berada di antara Selat Mentawai dan tempat pertemuan lempeng aktif Autralia, Indo-Australia dan Sesar Semangko. Kondisi tersebut menjadikan Bengkulu masuk dalam ring satu wilayah pemantauan BMKG.

BACA JUGA:Pemprov Ajak HNSI Kolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan Bengkulu

Menyikapi hal ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta masyarakat untuk tidak panik dengan informasi BMKG perihal potensi terjadinya gempa megathrust dengan magnitudo besar yang berpotensi dapat menyebabkan bencana alam berupa tsunami di beberapa wilayah pesisir laut Indonesia.

Gubernur Rohidin meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan siaga perihal potensi terjadinya gempa megathrust sesuai dengan informasi BMKG. Karena informasi yang dikeluarkan oleh BMKG ini bersifat potensi, bukan prediksi maupun peringatan dini.

"Itu kan fenomena alam dan kita tidak bisa memberhentikan yang namanya bencana. Yang bisa kita lakukan melakukan mitigasi dan membagun kesiapsiagaan. Lalu masyarakat selalu kita himbau untuk tanggap dan siaga bencana," sampai Gubernur Rohidin saat diwawancarai usai menghadiri kegiatan FGD di Universitas Bengkulu pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Selain itu, gubernur Rohidin menekankan pentingnya masyarakat untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang kebencanaan hingga pelatihan yang praktis dalam menghadapi situasi bencana. 

BACA JUGA:Waspada Gempa Megathrust, Rejang Lebong Masuk Zona Merah

"Kemudian bagaimana masyarakat juga memiliki pengetahuan cukup, pelatihan yang praktis, dan dibeberapa kesempatan kita sampaikan pemetaan wilayah-wilayah zona merah. Termasuk sudah kita buat pemuda siaga bencana, latihan evakuasi dan sebagainya," papar Gubernur Rohidin. 

Lanjut gubernur, dirinya juga mengatakan bencana alam yang terjadi merupakan kehendak Allah SWT dan masyarakat diimbau juga terus berdoa.

"Bencana alam itu yang mengatur tuhan, dari Allah. Kita berharap dan berdoa semoga ini tidak terjadi, dan kita tetap berikhtiar," singkat Gubernur Rohidin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan