Stok VAR di Rejang Lebong Hanya Cukup Tangani 25 Kasus HPR
Jumlah VAR yang dimiliki Dinkes Rejang Lebong saat ini hanya cukup untuk menangani 25 kasus HPR.-- --Ilustrasi/Freepick--
Radarkoran.com - Jumlah Vaksin Anti Rabies (VAR) yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong saat ini tinggal menyisahkan 100 vial.
Jumlah VAR itu hanya bisa menangani 25 pasien korban gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) saja. Pasalnya untuk 1 orang yang terkena gigitan HPR membutuhkan 4 vial VAR.
Kepala Dinkes Kabupaten Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra, SKM melalui Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM), Titin Julita S.KM mengatakan stok VAR yang ada digudang farmasi hanya tinggal menyisakan 100 vial lagi. Jumlah tersebut hanya bisa untuk menangani pasien korban gigitan HPR sebanyak 25 orang.
"Karena aturan perawatannya 1 pasien itu mendapatkan 4 vial atau 4x suntik VAR. Jadi dengan stok yang tersisa 100 vial lagi itu bisa untuk menangani 25 pasien," katanya.
Ia menjelaskan, apabila stok itu nanti sudah hampir habis maka pihaknya akan langsung mengusulkan penambahan stok VAR ke Dinkes Provinsi Bengkulu. Karena memang provinsi sudah menyediakan stok VAR yang disebar ke kabupaten/kota
"Ketika sudah mau habis nanti kami usulkan ke provinsi, pihak provinsi akan langsung mengirimkan stok penambahannya ke Rejang Lebong," tuturnya.
BACA JUGA:Hadapi Nataru, TTA Simpang Nangka Berencana Gelar Ramcek Gabungan
Sedangkan untuk pengadaan sendiri, sebut dia, pihaknya telah melakukan pengadaan stok VAR melalui dana alokasi khusus (DAK) non fisik Rejang Lebong tahun 2024 sebanyak 300 vial.
"Itulah yang sisa 100 vial itu berasal dari pengadaan yang bersumber dari DAK non fisik tahun ini," terang Titin.
Sementara itu dari data yang diperoleh dari setiap Puskesmas di Rejang Lebong, diketahui terjadi peningkatan kasus gigitan. Secara keseluruhan total kasus gigitan HPR sejak Januari hingga September 2024 yaitu sebanyak 205 kasus.
Rinciannya, Januari yaitu 30 kasus, Februari 21 kasus, Maret 32 kasus, April 14 kasus, Mei 10 kasus, Juni 15 kasus, Juli 17 kasus, Agustus 34 kasus, dan September 32 kasus gigitan HPR.
"Kasus HPR yang menyerang warga di Rejang Lebong terus meningkat tiap bulannya, dalam dua bulan terakhir tercatat ada 66 kasus yang terjadi," singkat Titin.