2 Alasan ANTV PHK Seluruh Karyawan Produksi
ANTV PHK seluruh karyawan produksi.--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Direktur PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Neil R Tobing buka suara soal pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap seluruh karyawan divisi produksi perusahaan PT Cakrawala Andalas Televisi Tbk (ANTV).
Neil mengatakan, PHK massal yang dilakukan untuk mengurangi biaya pengeluaran perusahaan agar tetap bertahan di industri siaran televisi.
Menurutnya, biaya karyawan merupakan anggaran pengeluaran perusahaan yang bersifat tetap, sehingga PHK massal merupakan pilihan agar mengurangi pengeluaran perusahaan.
"Satu-satunya cara untuk survive adalah bagaimana kita melakukan efisiensi operasional. Efisiensi operasional salah satunya adalah bagaimana kita mengurangi fixed cost. Fixed cost, saya nggak enak ngomongnya, tuh biaya karyawan," kata Neil, Senin 23 Desember 2024 lalu.
Penurunan pemasukan perusahaan juga merupakan salah satu yang jadi penyebab ANTV memutuskan untuk memberhentikan seluruh karyawan divisi produksi.
BACA JUGA:Setelah Net TV Pamit, Kini Giliran ANTV PHK Massal Karyawannya
Perjalanan ANTV Sejak 1993 hingga Kabar PHK Massal Karyawan.Badai Berlanjut, 60 Perusahaan Akan Kembali Lakukan PHK Karyawan.Terlilit Utang Triliunan, ANTV PHK Massal Divisi Produksi.
Neil juga mengkonfirmasi memang ada penurunan minat masyarakat terhadap siaran TV yang diamanatinya terjadi dalam lima tahun terakhir. Net TV PHK karyawan, emiten TV lain juga berdarah-darah.
Turunnya minat masyarakat terhadap industri pertelevisian mulai terjadi pada tahun 2019 yang dimana kala itu adanya pandemi Covid-19, serta penerapan analog switch-off (ASO)-proses peralihan siaran TV analog ke TV digital oleh pemerintah.
"Sejak itu (2019) dengan adanya Covid-19 juga kemudian dilanjutkan oleh ASO memang belum terjadi rebound, " kata dia.
Direktur PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) Arhya Winastu Satyagraha juga mengkonfirmasi bahwa terdapat dampak yang diterima oleh perusahaan dari penerapan ASO yang dilakukan oleh pemerintah. MDIA adalah perusahaan yang menjalankan bisnis televisi swasta ANTV.
"ASO itu memiliki performance yang cukup terdampak dari ASO ini. Karena ada beberapa kendala seperti penurunan penetrasi di awal-awal,"kata Arhya.