Musrenbang, KUA Tebat Karai Usulkan Pentingnya Pembangunan Spritual Masyarakat

HADIRI : Kepala KUA Kecamatan Tebat Karai, Ali Akbar, SH MH saat menghadiri kegiatan Musrenbang dalam rangka menyusun RKPD.--REKA/RK

Radarkepahiang.bacokoran.co - Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Ali Akbari, S.H, MHi ikut serta dalam pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025. 

Forum ini merupakan musyawarah antar pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program prioritas yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan pembangunan desa dan kelurahan, yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah.

Namun, menurut Ali, agar dalam kegiatan musyawarah yang akan dilakukan tidak hanya fokus merencanakan pembangunan fisik saja, tetapi dapat juga mempertimbangkan pembangunan non fisik seperti pembangunan di bidang mental dan spritual masyarakat. Supaya ke depan pembangunan fisik berimbang dengan kualitas SDM yang berkualitas secara mental spritual, sehingga pembangunan betul-betul dapat berimbang.

"Pembangunan mental spiritual, bukan saja diperlukan tetapi sangat menentukan keberhasilan pembangunan di daerah secara keseluruhan. Ya harapannya, pemerintah kabupaten dalam Musrenbang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan mental dan spiritual masyarakatnya," jelas Ali, Selasa 6 Februari 2024.

BACA JUGA:Musrenbang Tak Hanya Seremonial, Dewan Kepahiang Minta Usulan Pembangunan yang Diusulkan Masyarakat Diakomodir

Lanjut dijelaskan Ali, pembangunan fisik material yang tidak seimbang dengan pembangunan mental spiritual, bukan saja menyebabkan terjadinya distorsi atau penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan fisik material. Lebih dari itu menurutnya, pencapaian masyarakat yang adil makmur, lahir dan bathin yang dicita-citakan bersama, akan sulit diwujudkan.

"Karenanya pembangunan fisik material dan mental spiritual ini, keduanya sama-sama harus menjadi prioritas pembangunan di daerah ini," tegas Ali.

Bagi umat Islam, sambung Ali, pembangunan mental spiritual ditujukan dan bertujuan untuk mewujudkan pribadi-paribdi yang berkarakter, berkepribadian luhur dan islami. Sejalan dengan pembangunan fisik material, kata dia, adapun kegiatan pembangunan mental spiritual yang memang sudah sejak lama dilaksanakan di daerah ini. Di antaranya pelaksanaan MTQ yang dimulai dari tingkat desa/kelurahan, sampai dengan tingkat kabupaten.

"Selain untuk syiar islam, pelaksanaan MTQ dimaksud juga agar umat islam di daerah bukan saja mengetahui dan memahami, tetapi juga mengamalkan isi kandungan Al-qur'an sebagai sumber utama ajaran Islam selain hadits Rasullullah SAW," papar Ali.

BACA JUGA:Seperti Kubangan, Musrenbangcam Tidak Akomodir Pembangunan Jalan, Harapan Warga Langgar Jaya Pupus

Menurutnya, dengan kemampuan baca tulis Al Quran yang meningkat diharapkan dapat lebih menghayati memahami dan mengamalkan isi kandungan Al Quran. Oleh sebab itu, Ali berpesan agar umat muslim tidak hanya memiliki kemampuan membaca Al Quran tapi juga memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu di lingkungan perkantoran, sekolah maupun keluarga dan masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan