KP Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Targetkan 28.173 Pengguna QRIS Baru

TARGET: Ketua Pelaksana Unit Informasi Kebijakan Sistem Pembayaran (UIKSP) Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Hendri Wahyudi sedang menerangkan target pengguna QRIS di Bengkulu.--GATOT/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Kantor Perwakilan (KP) Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menargetkan di tahun 2024 ada sebanyak 28.173 pengguna baru QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di wilayah Bengkulu. 

Ketua Pelaksana Unit Informasi Kebijakan Sistem Pembayaran (UIKSP) Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Hendri Wahyudi mengatakan, target penggunaan QRIS telah ditetapkan oleh Bank Indonesia pusat. Hal tersebut merupakan salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah Pusat untuk mendorong optimalisasi digitalisasi di daerah.

Ia menyebut, dengan target sebanya 28.173 pengguna QRIS baru di wilayah Bengkulu tahun ini, maka di akhir tahun 2024 mendatang total pengguna QRIS di Bengkulu totalnya mencapai 250.250 pengguna.

"Pemerintah pusat memberikan target 28.173 pengguna QRIS baru di Bengkulu. Pengguna kita sudah ada 220.077 orang, artinya target di Desember 2024 nanti ada di 250.250 pengguna," tutur Hendri pada Kamis 22 Februari 2024.

BACA JUGA:Tingkatkan EMT Cegah Krisis dan Wujudkan Ketahanan Kesehatan

Selain target pengguna baru yang telah ditetapkan, Bank Indonesia KP Bengkulu juga diberikan target volume penggunaan QRIS mencapai angka 2.442.381 transaksi. Sementara target Sumatera yakni sudah mencapai 185.280.825 orang yang sudah transaksi

"Total target se-Indonesia itu sekitar 7,4 persen," imbuh Hendri.

Selain itu, hingga Oktober lalu sudah ada 147.095 merchant, baik dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pendidikan, Usaha Besar (UBE), dan lainnya yang sudah menggunakan QRIS.

Lebih jauh disampaikan Hendri, dalam realisasi target pengguna QRIS sasaran dioptimalkan pada kaum milenial maupun remaja yang sudah berusia 17 tahun. Sebab salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk pengguna baru QRIS, harus sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Kalau misalnya pengguna Go pay, Ovo, Link Aja, maupun dompet digital lainnya dia masih duduk di bangku SMP, maka itu tidak tercatat sebagai pengguna baru QRIS. Karena mereka belum memiliki KTP dan belum masuk kategori dewasa" paparnya.

BACA JUGA:Perputaran Uang Selama Pemilu Lancar

Lebih lanjut, Hendri menghimbau kepada masyarakat yang belum menggunakan QRIS dapat segera mendaftarkan diri. Ia menyebut, banyak sekali keuntungan dengan menggunakan QRIS daripada bertransaksi secara tunai atau manual. Keuntungan tersebut seperti lebih higienis tanpa kontak fisik, transasksi cepat dan efisien, baik pengeluaran dan penerimaan tercatat. Serta lebih memudahkan pembeli dalam melakukan transaksi.

"Yang pasti, menggunakan QRIS lebih meningkatkan keamanan. Bebas risiko pencurian dan tentunya terhindar dari uang palsu," demikian Hendri.

Tag
Share