Desa Tebing Penyamun Terus Menjaga Kesenian Lokal Ditengah Gempuran Musik Modern

TRADISI : Kades Tebing Penyamun, Mahril Anhari bersama perangkat desa bersama warga tetap menjaga tradisi kearifan lokal seperti Sarapal Anam di desanya.--SUHAI/RK

Radarkoran.com - Masyarakat  Desa Tebing Penyamun Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, masih menjaga dengan baik tradisi dan seni kebudayaan lokal ditengah gempuran musik modern saat ini. Sarapal anam kesenian yang bernuansa islami ini, hingga sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.

Hal ini dibuktikan dengan hidupnya kesenian lokal dalam acara pesta pernikahan di Desa Tebing Penyamun diiringi oleh kesenian Sarapal Anam.

Kepala Desa (Kades) Tebing Penyamun, Mahril Anhari disaat persiapan pernikahan pengantin menuju kediaman mempelai wanita menjelaskan, kesenian Sarapal Anam di desanya dihidupkan kembali sejak tahun kemarin, tepatnya pada bulan Juni tahun 2023. Yang mana selama ini group kesenian Sarapal Anam yang diberi nama Sarapal Anam Al-Ikhlas, sempat mengalami mati suri dikarenakan tidak ada pengurus yang aktif untuk membina dari kegiatan kesenian ini.

“Sebenarnya keberadaan group Sarapal Anam ini sudah lama, namun beberapa tahun belakangan ini vakum karena kepengurusannya tidak ada yang mengkoordinir. Lalu saya mencoba untuk melakukan musyawarah bersama masyarakat untuk mengaktifkan kembali group kesenian ini agar bisa aktif kembali,” ucap Mahril, Senin 17 Juni 2024.

Sejak diaktifkan kembali pada tahun lalu hingga saat ini group kesenian Sarapal Anam Al-Ikhlas diakomodir oleh Kepala Desa Tebing Penyamun melalui Dana Operasional kepala desa. Hal ini dilakukan demi menunjang kesenian Sarapal Anam di desa ini tetap tumbuh, bahkan Kepala Desa Tebing Penyamun pada tahun 2024 ini akan memberikan bantuan pakaian seragam sebanyak 52 lembar untuk anggota group kesenian Sarapal Anam Al-Ikhlas.

BACA JUGA:97 Siswa-siswi MIN 01 Kepahiang Lulus Seratus Persen

“Dari terbentuknya kembali pada tahun lalu, operasional saya selaku Kepala Desa, saya alihkan untuk membantu grup kesenian kita ini. Ada beberapa alat musiknya saya belikan dari operasional dan sudah kita serahkan, tahun ini 52 lembar pakaian seragam akan kita berikan untuk anggota grup kesenian ini,” ujar Kades.

Lanjut dikatakan Mahril, sebagai bentuk keseriusan dalam menjaga kearifan lokal dan bentuk kepedulian akan kesenian Sarapal Anam yang ada di Desa Tebing Penyamun, Kepala Desa dan BPD sudah mengeluarkan Peraturan Desa (Perdes) tentang kesenian yang salah satunya mengatur bahwa setiap masyarakat desa setempat, apabila mengadakan hajatan pernikahan diwajibkan untuk menampilkan kesenian Sarapal Anam.

"Sebagai bentuk dukungan desa kepada pemerintah daerah yang telah menerbitkan larangan untuk mengadakan pesta di malam hari, dengan adanya peraturan desa ini maka membangkitkan semangat untuk mencintai kesenian lokal yang sarat dengan budaya dan pengajaran dalam nilai keislaman. Kita sudah ada Perdes yang mengatur tentang kesenian, salah satu pasal di dalamnya mewajibkan bagi masyarakat setempat apabila melaksanakan hajatan pernikahan harus menampilkan kesenian Sarapal Anam. Apalagi di Kabupaten Kepahiang sudah lama diterbitkan Perda tentang larangan mengadakan pesta di malam hari, dengan adanya peraturan ini harapan kita dapat membakar semangat untuk lebih mencintai budaya kita sendiri,” demikian Mahril.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan