Erdogan: Mekah dan Madinah Terancam

Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan mengungkapkan bahwa Mekah dan Madinah terancam diserang oleh Israel.--FOTO/NET

BACAKORAN RK - Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan mengungkapkan pandangan mengenai pernyataan terbaru daru PM Israel, Benjamin Netanyahu. PM Negara Zionis ini sempat memberi pernyataan mengejutkan bahwa ekspansi Israel tidak hanya meratakan Ramallah dan Gaza saja. 

Karena itu, Erdogan menyebut bahwa ekspansi Israel juga akan ke kota-kota lain di negara Islam, sehingga menjadi ancaman yang sangat serius. Erdogan menyebutkan Yerusalem, Mekah dan Madinah perlu dilakukan penjagaan karena turut terancam.

"Penjagal Gaza, Netanyahu, mengakuinya ketika di depan kamera, bahwa tujuan ekspansionisnya tidak terbatas di Ramallah dan Gaza saja," kata Erdogan. 

Ia berkesimpulan bahwa kota-kota lain di negara Islam juga menjadi terancam dari serangan Israel. Sebab itu Erdogan menyebut Yerusalem, Mekah dan Madinah perlu dilakukan penjagaan. 

"Membela Gaza dan Palestina saat ini berarti sekligus membela Yerusalem, Mekah, Madinah, Damaskus, Istanbul, dan kota-kota Islam lainnya," tegasnya.

 

Anak Menteri Perang Israel Tewas

Kesediahan dialami pasukan Israel dalam memerangi Hamas di Jalur Gaza, Palestina. Kali ini, seorang mayor Israel Defense Forces (IDF) tewas terkena ledakan bom di Jalur Gaza utara. Mayor itu bernama Gal Eisenkot (25), anak dari Jenderal Purnawirawan Gadi Eisenkot yang menjabat Menteri Kabinet Perang Israel pimpinan Benjamin Netanyahu.

Kabarnya, Mayor Gal Eisenkot terkena ledakan bom saat melakukan penyerangan atas terowongan. Gal Eisenkot luka parah hingga dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.

"Sersan Gal Meir Eisenkot, prajurit tempur di Batalyon 699 Brigade komando cadangan 551, tewas dalam pertempuran," kata IDF dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN Internasional, Jumat (8/12).

Atas tewasnya Gal Eisenkot, PM Israel Netanyahu menyampaikan duka cita kepada Gadi Eisenkot. "Pemerintah Israel dan warga Israel berduka bersama Anda," tulis Netanyahu di X.

Sementara itu, sayap militer Hamas Brigade Izz ad-Din al-Qassam mengatakan Israel telah menarik hampir 70 persen pasukannya dari Jalur Gaza utara dan berusaha untuk maju ke selatan.

BACA JUGA:Honorer Risau! SKTT Bikin Hasil Seleksi PPPK 2023 Berubah, Ada Permainan?

Sumber Brigade al-Qassam mengatakan kepada saluran berbahasa Arab Al Jazeera bahwa alasan di balik penarikan pasukan Israel dari Gaza utara adalah ketabahan kelompok perlawanan Palestina.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan