Jembatan Rusak Parah, Mobil Ponpes Irsyadut Tholibin Terperosok, Begini Kondisinya Sekarang
Akibat jembatan Air Tertik Desa Taba Padang rusak parah mobil pengangkut santri terperosok ke dalam jembatan--SUHAI/RK
Radarkoran.com - Dengan kondisi jembatan yang rusak parah tak ayal jika memakan korban yang melewatinya. Kamis 15 Agustus 2024 sore, mobil angkutan santri Pondok Pesantren ( Ponpes) Irsyadut Tholibin Kabupaten Kepahiang Propinsi Bengkulu terperosok di jembatan Air Tertik Desa Taba Padang Kecamatan Seberang Musi.
Ban mobil Ponpes Irsyadut terperosok ke lantai jembatan yang memang masih terbuat dari papan tersebut. Kondisi tersebut membuat penumpangnya yang merupakan santri cemas dan ketakutan hingga akhirnya dilakukan evakuasi.
Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban dan sejumlah santri yang sebelumnya berada dalam mobil keluar secara berlahan hingga mengamankan diri dengan jalan kaki melintasi jembatan.
Sebelumnya memang warga setempat, Yan yang ketika itu membawa material pasir untuk menujuh desa Taba Padang marah-marah dan kesal melihat kondisi jembatan tak kunjung diperbaiki.
BACA JUGA:Pengendara Kesal Jembatan Taba Padang Rusak Parah
Menurutnya, jangan sampai ada korban jiwa barulah nantinya dilakukan perbaikan. Apa yang selama ini dikeluahkan oleh Yan, menjadi kenyataan dengan adanya mobil santri Ponpes Irsyadut terperosok, walaupun kondisi sejumlah penumpangnya selamat dan tidak ada yang mengalami cidera.
Dikonfirmasi, Kades Taba Padang, Yoyon mengatakan, jembatan Air Tertik desa Taba Padang merupakan wewenang pihak Pemerintah Propinsi Bengkulu. Artinya untuk pembangunan jembatan tersebut anggarannya bersumber dari provinsi.
"Karena jembatan ini wewenang provinsi, jadi kami berharap supaya jembatan kami ini bisa dilakukan pembangunan," harap Kades Yoyon.
Menurutnya, pihak desa sendiri tidak bisa berbuat banyak terhadap kondisi jembatan yang rusak parah tersebut. Sebelumnya memang, pihak desa sudah melakukan perbaikan dengan cara swadaya dan sejumlah lantai jembatan diperbaiki dengan menggunakan swadaya masyarakat.
"Setiap jembatan ini rusak pemerintah desa selalu memperbaiki. Namun kami saat tidak bisa memperbaiki jembatan ini terkendala keuangan. Selama ini kami beli papan secara swadaya atau pun dibantu dari pihak pihak lainnya. Sangatlah miris sekali tak ada perhatian sama sekali. Saya juga selaku warga berharap adanya tindakan cepat dari pihak terkait. Jangan sampai ada korban, itu yang saya takuti saat ini," demikian Yoyon.