Pasar Terapung Lok Baintan, Warisan Budaya di Kalsel Ramai Dikunjungi Peserta Porwanas

TERAPUNG : Pasar Terapung, Warisan Budaya di Kalsel yang Ramai Dikunjungi TIM Porwanas PWI Bengkulu didampingi oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin.--IYUS/RK

Radarkoran.com - Rombongan kontingen Porwanas ke XIV di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel), tentu terasa kurang lengkap apabila tidak mampu ke objek wisata Pasar Terapung Lok Baintan yang bisa ditempuh satu jam perjalanan dari titik 0 Kilometer Kota Banjarmasin.

Terutama bagi mereka yang senang berbelanja sembari menikmati suasana sungai, Pasar Terapung akan memberikan sensasi berbeda ketika berada di sana.

 Sebab, selain menyuguhkan pemandangan deretan jukung-jukung pedagang, para wisatawan juga akan bisa berbelanja langsung di atas bantaran Sungai Martapura.

Tim Porwanas ke XIV PWI Bengkulu, Suherdi menyampaikan, Kalimantan Selatan dianugerahi sungai-sungai elok yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya. 

BACA JUGA:Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Lebong Baru Rp 2,8 Miliar, Segini Targetnya

"Keberadaan sungai-sungai di Kalimantan Selatan mempengaruhi aktivitas penduduknya, salah satunya dengan munculnya banyak pasar tradisional di atas sungai sebagai sumber perekonomian dan destinasi wisata warga sekitar," ucap Suherdi, Sabtu 24 Agustus 2024.

Pada kesempatan itu, rombongan Tim Porwanas PWI Bengkulu dipimpin ketua panitia Porwanas, Suherdi dan M.Tasron bersama Zacky Antoni, Hasanah, Meriani, Gusmarni, Yuliana Sari, serta lima orang dari Tim Porwanas Sumbar diterima langsung oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin

.Plt Kadisbudporapar Banjarmasin, Machli Riyadi menuturkan, Banjarmasin terkenal dengan Kota seribu sungai. Namun kenangnya, dulu banyak dampak di pinggir sungai, siring jalan kota kerap menebar bau busuk, kurang rapi dan penuh sampah

."Alhamdulillah di bawah kepemimpinan Walikota Ibnu Sina, perubahan besar terjadi, Walikota yang hobi rutin blusukan dan memadukan konsep pembangunan antara pemerintah dan umara praktisi akademisi dan insan media, terjadilalah seperti ini, kota yang rapi dan bersih, serta tertata," ucap Kadis Machli Riyadi.

Dia menambahkan, perpaduan dan ulama mengedukasi masyarakat sadar wisata dan menjaga kebersihan sebagai bagian dari iman. Konsep ini disampaikan dalam majelis taklim atau khutbah masjid sehingga tertanam dalam diri masyarakat untuk menjaga kebersihan. 

BACA JUGA:KPU Lebong Gelar Rakor Persiapan Pendaftaran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati

"Hasilnya kontrol walikota dengan edukasi ulama dan pemberitaan media massa. Konsep kota wisata bersih mulai tercipta, jalanan, siring, dan sungai mulai bersih dari sampah. Kota Banjarmasin glowing, nyaman dan enak dinikmati disetiap sudut kota," ujarnya

.Sementara itu, Hasanah salah satu rombongan tim Porwanas PWI Bengkulu menyampaikan, perjalanan untuk melihat pasar terapung Lok Baintan sungai Martapura sangat menyenangkan, terlebih cuaca yang cerah dan berawan serta arus sungai yang tenang.

"Aktivitas perdagangan di pasar terapung Lok Baintan ramai sejak pajar dan mencapai puncaknya pada pukul 6-7 pagi. Jenis dagangan yang diperjualbelikan umumnya hasil pertanian dan perkebunan masyarakat setempat," ujar Hasanah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan