5 Sekolah di Rejang Lebong Terancam Tidak Dapat Dana BOS
Setidaknya ada 5 sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong terancam tidak bisa mendapatkan dana BOS--IST/RK
Radarkoran.com - Setidaknya ada 5 sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong terancam tidak bisa mendapatkan dana BOS atau Bantuan Operasional Sekolah dari pemerintah pusat.
Alasannya, Dapodik di 5 sekolah tersebut sampai saat ini belum juga singkron dengan Dapodik di Kemendikbudristek. Sementara batas akhir cut off Dapodik hanya tersisa sampai tanggal 31 Agustus 2024.
"Sesuai jadwal, pada pukul 24.00 WIB tanggal 31 Agustus, Dapodik akan ditutup. Karena ini hanya tersisa waktu 3 hari untuk sekolah yang bersangkutan melakukan sinkronisasi Dapodik. Jika pada waktu yang tersisa sekolah yang bersangkutan juga tidak menyelesaikan sinkronisasi, maka bisa saja BOS dan bantuan lainnya tidak bisa dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan," kata Sekretaris Dinas Dikbud Rejang Lebong, Hanapi, S.Pd, MM.
Dilanjutkannya alasan beberapa sekolah yang Dapodiknya belum singkron itu karena gangguan sinyal, serta belum stabilnya jumlah siswa yang keluar masuk sehingga menghambat sinkronnya data siswa yang ada di Dapodik sekolah.
BACA JUGA:7 Matahari Berjejer di Langit, Benarkah Fenomena Ini? Simak Ulasannya
"Sebenarnya alasannya klasik, namun harus tetap kita maklumi. Akan tetapi meski dimaklumi, dalam 3 hari ini sekolah yang bersangkutan harus segera menyinkronkan Dapodiknya," tegasnya.
Adapun 5 sekolah tersebut adalah SDN 81 Rejang Lebong, SDN 69 Rejang Lebong, SD Al-Kautsar, SDI Amaliatul Husna, SDN 35 Rejang Lebong dan SMPN 39 Rejang Lebong. Masing-masing sekolah sudah diberikan teguran, agar segera melakukan sinkronisasi terhadap Dapodiknya.
"Untuk 5 sekolah sudah kita berikan teguran, namun untuk sekolah lainnya juga, mereka harus mengecek kembali Dapodik yang ada di sekolah masing-masing. Jangan sampai nanti kedepannya, ternyata Dapodik mereka juga ternyata belum sinkron. Terutama untuk Kepsek, mereka wajib mengecek langsung kondisi Dapodiknya, jangan langsung percaya oleh operator yang ada di sekolah," tutupnya.