Radarkoran.com - Memang makanan tanpa garam pasti akan terasa hambar. Oleh karena itulah setiap ibu-ibu atau juru masak, pasti suka menambahkan garam ke dalam berbagai masakan.
Garam atau natrium klorida adalah mineral yang memainkan peran penting dalam berfungsinya tubuh. Tapi bukan berarti boleh konsumsi garam sebanyak yang kita mau. Karena jika konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti peningkatan tekanan darah dan masalah ginjal.
Sebagai orang dewasa, sebaiknya konsumsi garam kamu kurang dari satu sendok teh sehari berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia. Asupan garam yang berlebihan dapat berdampak negatif pada tubuh. Berikut ini penjelasannya:
1. Tekanan darah tinggi
Jika kamu konsumsi terlalu banyak garam menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, serta strok. Hal itu terjadi karena garam menahan air dalam aliran darah, meningkatkan volume darah dan memberi tekanan lebih besar pada dinding pembuluh darah.
BACA JUGA:Ekspor ke 4 Negara, Kopi Bengkulu Tembus Pasar Internasional, Apa Iya?
2. Pembengkakan
Jika kamu konsumsi garam berlebihan, bisa menyebabkan retensi cairan dalam tubuh. Sehingga menyebabkan pembengkakan atau edema, terutama pada tangan, kaki, pergelangan kaki, atau perut. Hal ini terjadi lantaran garam mendorong tubuh menahan air untuk menjaga keseimbangan cairan.
3. Sering haus
Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat membuat kamu merasa haus berlebihan. Hal ini lantaran garam menarik air keluar dari sel dan masuk ke aliran darah untuk mengencerkan kelebihan natrium, sehingga memicu respons haus tubuh.
4. Masalah ginjal
Asupan garam yang berlebihan dapat membebani ginjal, yang berperan penting dalam menyaring kelebihan natrium dari darah.
5. Detak jantung tidak teratur
Asupan garam yang berlebihan bisa mengganggu keseimbangan elektrolit seperti natrium dan kalium dalam tubuh. Ketidakseimbangan bisa menyebabkan detak jantung tidak teratur, terutama pada individu yang memiliki penyakit jantung bawaan.
BACA JUGA:8 Pelajar Kepahiang Terjaring Razia Merokok dan Bolos Sekolah, Guru Lepas Tanggung Jawab