Modus Pelaku Ngaku Polisi, Lansia Ini Tertipu Rp 1,2 Miliar

Senin 09 Sep 2024 - 17:51 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Berbagai cara dimanfaatkan oknum penipu untuk mengambil keuntungan besar dari para korbannya. Bukan saja mengaku jadi pejabat ataupun karyawan swasta saja, tapi juga mengaku sebagai anggota polisi untuk meyakinkan korbannya.

Sejumlah modus dilakukan oleh oknum penipu untuk memperdaya korbannya. Salah satunya dengan cara via telpon dengan menyasar korban Lanjut Usia (Lansia) yang mempunyai banyak uang di rekening. 

Seperti yang terjadi terhadap korban seorang Lansia berinisial HS yang berdomisili di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Bahkan tidak tanggung, akibat penipuan dengan terduga pelaku yang mengaku polisi, korban Lansia ini mengalami kerugian hingga Rp 1,2 miliar. Bagaimana kronologisnya? 

Dijelaskan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam, kejadian penipuan terhadap Lansia ini terjadi Kamis 5 September 2024. Awalnya korban mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 

BACA JUGA:8 Makanan yang Bikin Daerah Kewanitaan Kamu Semakin Wangi

"Korban Lansia dihubungi oleh pelaku yang mengaku dari BPJS. Dalam obrolan tersebut, oknum penipu menyampaikan bahwa BPJS milik korban ada yang menggunakan untuk transaksi obat-obatan terlarang," jelas Kabid Humas Ade Ary Syam.

Setelah oknum penipu menutup teleponnya, korban kembali mendapat telepon lain. Kali ini, korban mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai anggota polisi. Dalam sambungan telepon tersebut, pelaku yang mengaku sebagai polisi berpura-pura menginformasikan saldo dalam rekening korban telah diambil oleh seseorang.

"Pelaku lainnya menghubungi korban yang mengaku petugas kepolisian dari Polwiltabes Bandung, dan memberi tahu bahwa saldo di rekening korban hilang diambil oleh seseorang, dan mengarahkan korban untuk mengganti pin," terang Kabid Humas Ade Ary Syam.

Selanjutnya dengan polos korban Lansia mengikuti instruksi oknum penipu untuk mengganti pin ATM-nya dan memberitahukannya kepada pelaku. Sehingga korban Lansia mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

BACA JUGA:Peduli dan Merakyat, RIANG Kian Diidolakan Masyarakat

"Setelah itu korban mendapati jika saldo berkurang di rekening bank CIMB Niaga dan rekening Dolar hilang sebesar Rp. 1.232.499.000. Hingga akhirnya korban melaporkan kejadian penipuan yang dialami ke pihak kepolisian," ungkap Kabid Humas, Ade Ary Syam

Berkaitan dengan hal tersebut, diingatkan supaya menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran bagi kita semuanya. Jangan sampai seseorang yang menerima telepon begitu saja percaya dengan apa yang diinformasikan penelepon. 

Sebaiknya informasi yang diterima tersebut dipastikan terlebih dahulu kebenarannya, dan jangan sampai langsung mengambil kesimpulan atau sikap yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Karena sekarang ini, berbagai cara atau modus dilakukan penipu untuk mencari keuntungan yang besar tanpa harus bekerja membanting tulang.

 

Kategori :