Honorer Pelamar PPPK 2024 Gelombang I Takut Salah, Ada Apa?

Rabu 09 Oct 2024 - 09:47 WIB
Reporter : Candra Hadinata
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, termasuk salah satu pemerintah daerah yang membuka pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024. 

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Rejang Lebong serius menyiapkan honorer supaya lulus seleksi PPPK 2024. BKPSDM setempat juga menyiapkan layanan konsultasi bagi honorer calon pelamar PPPK 2024 di daerah itu.

Kepala Bidang Sumber Daya Manusia BKPSDM Rejang Lebong, Denny Rizkiansyah menyebutkan, jumlah formasi PPPK 2024 di daerahnya mencapai 1.500. Yakni terdiri atas 850 formasi tenaga teknis, 385 formasi tenaga guru, dan 265 formasi kesehatan. 

"Kami sudah menyiapkan layanan konsultasi yang dibuka dari hari Senin sampai dengan Jumat. Layanan konsultasi ini dibuka untuk membantu honorer yang ingin mendaftar PPPK," katanya di Rejang Lebong, Senin 7 Oktober 2024.

Denny menjelaskan, layanan konsultasi ini dibuka bersamaan dengan masa pendaftaran PPPK sejak 1 Oktober hingga 20 Oktober 2024. Sejauh ini sudah ada ratusan honorer calon pelamar PPPK yang melakukan konsultasi. 

"Sudah ada ratusan calon pelamar yang melakukan konsultasi. Honorer pelamar PPPK 2024 gelombang I yang belum mendaftaran, alasannya karena takut salah. Yakni takut salah mengupload persyaratan, sehingga nantinya tidak lolos seleksi administrasi," terangnya.

BACA JUGA: Pesan BKN, Pendaftaran PPPK 2024 Honorer Jangan Hanya Terpaku Formasi pada Dinas Asal

Jumlah pendaftar seleksi PPPK gelombang I di Kabupaten Rejang Lebong hingga Senin 7 Oktober 2024 baru 31 orang saja. Jumlah pelamar PPPK 2024 ini dapat dipastikan akan terus bertambah hingga 20 Oktober nanti. 

Sementara itu, Fera Rosita tenaga honorer di Puskesmas Watas Marga Kecamatan Curup Selatan mengatakan, dirinya sudah menyiapkan berkas pendaftaran. Namun dia belum mendaftar karena takut salah mengupload berkas persyaratan, sehingga harus konsultasi terlebih dahulu dengan BKPSDM Rejang Lebong. 

"Saya sudah ke sana (BKPSDM, red) untuk menanyakan masalah STR karena kami ini memiliki dua STR. Ada yang lama pakai tahun berlaku dan yang baru berlaku seumur hidup, jadi yang mana dipakai," ucapnya.

Dirinya berharap dapat lulus PPPK, karena sudah mengabdi sebagai honorer tenaga kesehatan di Puskesmas daerah itu selama delapan tahun. Pada seleksi PPPK ini, dia mendaftarkan diri bersama dengan 5 orang rekan kerjanya sesama tenaga kesehatan. 

Kategori :