Radarkoran.com - Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong sudah terjadi 686 kasus diare yang menyerang warga sepanjang tahun 2024 ini. Mayoritas penderitanya adalah anak-anak.
Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Evan Marta, SKM, mengungkapkan data tersebut diperoleh dari laporan 12 Puskesmas dan RSUD Lebong.
"Mayoritas pasien diare adalah anak-anak, dengan gejala utama mual, muntah, demam, hingga mencret," jelas Evan.
Evan memperkirakan jumlah kasus diare bisa meningkat, mengingat tahun 2024 belum berakhir. Salah satu faktor penyebab tingginya kasus ini adalah peningkatan suhu, kualitas air yang buruk, dan sanitasi yang tidak memadai.
BACA JUGA:Sudah 160 Kasus DBD Serang Warga, Dinkes Lebong Tekankan Jaga Kebersihan Lingkungan
Untuk menanggulangi masalah ini, Dinkes telah menginstruksikan petugas kesehatan di puskesmas agar terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Langkah pencegahan yang kami anjurkan adalah menjaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi, menggunakan oralit, serta memberikan makanan dan ASI atau susu meskipun sedang diare," tambah Evan.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan, terutama bagi para orang tua, seperti mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan untuk anak-anak.
"Kami berharap orang tua lebih memperhatikan kebersihan anak-anak mereka, terutama di masa perubahan musim yang rentan memicu penyakit," singkatnya.