Radarkoran.com - Serai adalah salah satu bumbu dapur yang memiliki aroma segar. Serai digunakan sebagai penambah aroma beberapa hidangan gurih, juga kaya berbagai kandungan nutrisi. Daun serai mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B9 (folat), magnesium, zat besi, kalium, fosfor, dan kalsium.
Selain itu, daun serai juga mengandung senyawa khas tanaman atau fitonutrien. Kamu bisa mendapatkan manfaat serai dengan mengonsumsinya dalam bentuk air rebusan dicampur madu. Berikut penjelasannya seperti dilansir Radarkoran.com:
1. Membantu detoks tubuh
Manfaat mengonsumsi serai campur madu, bisa membantu membersihkan zat-zat beracun berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Melakukan detoksifikasi dengan air rebusan serai dapat membantu melancarkan fungsi berbagai organ tubuh, termasuk fungsi hati dan ginjal. Kemudian manfaat mengonsumsi air serai juga dapat melancarkan buang air kecil, karena peran kandungan fitonutrien bernama citral.
2. Mengurangi kecemasan
Manfaat selanjutnya dari minum air rebusan serai campur madu ternyata juga dapat menenangkan pikiran. Pasalnya, serai memiliki kandungan fitonutrien lonalol, geraniol, a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, psimen, limonen, cisosimen, terpinol, sitronelal, borneol, dan farsenol. Aroma serai akan mengaktifkan gelombang alfa di otak yang bisa membuat kamu lebih rileks.
BACA JUGA:Kapan Waktu yang Tepat Minum Air Rebusan Serai? Ini Penjelasannya
3. Menangkal radikal bebas
Salah satu manfaat mengonsumsi air rebusan serai campur madu adalah ampuh menangkal radikal bebas. Air rebusan serai campur madu mengandung berbagai senyawa yang bersifat antioksidan seperti quercetin dan rutin. Antioksidan berperan menangkal radikal bebas penyebab penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga kanker.
4. Menurunkan risiko infeksi
Manfaat selanjutnya dari minum air serai campur madu bisa mengurangi risiko infeksi, karena bersifat antimikroba. Lantaran daun serai ini mengandung minyak esensial yang bisa melawan bakteri dan jamur. Yakni Bacillus cereus, Escherichia coli, P. aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Candida albicans, and Staphylococcus aureus.