Radarkoran.com - Pasangan Calon (Paslon) walikota dan wakil walikota Bengkulu nomor urut 1, Dani Hamdani dan Sukatno atau yang lebih dikenal dengan Paslon DISUKA, berkomitmen dan berjanji memberikan insentif kepada setiap pembimbing agama di wilayah Kota Bengkulu jika nantinya diberikan amanah memimpin Kota Bengkulu.
Calon Walikota Bengkulu Dani Hamdani mengatakan, insentif ini nantinya akan diberikan kepada setiap pembimbing agama tanpa pandang bulu, baik pembimbing agama Islam, Hindu, Budha, Nasrani, hingga Konghucu.
"Salah satu program kami bersama Mas Katno adalah, pemberian insentif kepada pembimbing agama, baik itu Dari kalangan muslim, nasrani, umat Budha Hindu, dan Konghucu, yang mungkin selama ini belum terakomodir," kata Dani Hamdani.
Ia menambahkan, pembimbing agama merupakan garda terdepan dalam mengawal moral masyarakat dan mendukung peningkatan SDM yang bermoral. Sehingga kesejahteraan mereka menjadi perhatian penting melalui realisasi program pemberian insentif ini.
"Kita ingin Garda terdepan yang mengawal moral masyarakat mendapatkan perhatian. Dan kita berharap program ini dapat direalisasikan dapat berjalan dengan lancar," imbuh Dani Hamdani.
Ia menegaskan, dalam membangun Kota Bengkulu, Paslon DISUKA ingin merangkul semua pihak dan golongan tanpa membeda-bedakan, ras, suku,dan agama.
"Kami tahu membangun negeri ini tidak bisa sendirian, semuanya harus bersama-sama. Maka saya bersama Mas Sukatno, sejak awal bahwa kami akan berdiri di semua golongan," tegas Dani.
Sementara itu, ditambahkan Calon Wakil Walikota Bengkulu nomor urut 1 Sukatno, dirinya pun mengatakan meski Paslon Nomor urut 1 ini di usung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang solidaritas keagamaannya kuat, pihaknya memastikan tidak ada saling membeda-bedakan semua pihak.
"Kami hadir bersama Ustaz Dani Hamdani ini, untuk menghadirkan solusi di Kota Bengkulu, terhadap berbagai macam masalah yang ada. Dan yakinlah, meskipun kami diusung oleh PKB dan PKS, kami tidak akan membeda-bedakan orang tanpa pandang bulu," ujar Sukatno.