BACAKORAN RK - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, ikhlas memiliki arti bersih hati, tulus hati. Sementara secara umum, ikhlas diartikan sikap atau keadaan hati seseorang yang tulus dan jujur dalam melakukan sesuatu. Artinya berbuat tanpa mengharapkan imbalan, pujian atau pengakuan orang lain.
Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani, ada 3 tingkatan ikhlas yang ditulis dalam kitab Nurudh Dholam (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nurudh Dholam, [Kediri: PPA, tt], halaman 44).
Syekh Nawawi Al-Bantani adalah seorang ulama Indonesia bertaraf Internasional yang menjadi Imam Masjidil Haram. Ia bergelar Al-Bantani karena berasal dari Banten, Indonesia. Ia adalah seorang ulama dan intelektual yang sangat produktif menulis kitab, jumlah karyanya tidak kurang dari 115 kitab yang meliputi bidang ilmu fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis.
Syekh Nawawi Al-Bantani merupakan generasi ke-12 dari Sultan Maulana Hasanuddin, raja pertama Banten Putra Sunan Gunung Jati, Cirebon. Nasabnya melalui jalur Kesultanan Banten ini sampai kepada Nabi Muhammad.
Adapun 3 tingkatan ikhlas menurut Syekh Nawawi Al-Bantani yaitu :
BACA JUGA:Fudhail bin Iyadh, Perampok yang Paling Ditakuti Menjadi Ulama Besar
1. Ikhlash karena Allah
Ikhlash karena Allah menempati posisi pertama dan utama. Ikhlas dalam kelompok ini adalah seorang mukmin ketika beribadah kepada Allah dan melakukan amal saleh, sama sekali tidak mengharapkan apapun kecuali ridla Allah, tidak juga mengharapkan pahala surga atau untuk menghindari siksa neraka. Menurut Syekh Nawawi, ikhlas seperti ini berada pada tingkatan tertinggi.
2. Ikhlash karena Akhirat
Tingkatan ikhlas kedua adalah beribadah dan beramal saleh karena mengharapkan pahala, mendapatkan surga, dan takut pada siksa neraka. Menurut Syekh Nawawi, tingkatan ikhlas ini berada pada tingkatan menengah.
3. Ikhlash karena Dunia
Tingkatan ikhlas terakhir adalah beribadah karena mengharapkan balasan di dunia, misalnya seseorang melakukan ibadah membaca Surat Al-Waqi‘ah dengan harapan bisa mendapat kekayaan, mengeluarkan sedekah berharap mendapat rezeki yang berlipat ganda, dan seterusnya. Menurut Syekh Nawawi, ikhlas seperti ini adalah ikhlash yang berada pada tingkatan paling rendah. (**)