IDI Beberkan Informasi Pengobatan Gangguan Kecemasan

Kamis 19 Dec 2024 - 17:27 WIB
Reporter : Candra Hadinata
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Tekanan kehidupan seperti ekonomi, bisa membuat seseorang mengalami gangguan kecemasan. Menurut informasi dari IDI, anxiety disorder atau gangguan kecemasan, merupakan kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan kecemasan dan ketakutan berlebihan, dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kisaran 1 dari 10 orang di Indonesia mengidap gangguan mental.

Di lansir dari laman IDI Bengkulu, IDI merupakan organisasi profesi yang menaungi para dokter di Indonesia. Didirikan tanggal 24 Oktober 1950, IDI berfungsi untuk mengembangkan profesi kedokteran dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. 

Pada artikel kali ini, kita membahas lebih dalam mengenai apa saja penyebab terjadinya gangguan kecemasan, serta obat apa yang direkomendasikan bagi penderitanya.

Ada berbagai faktor yang saling berkorelasi bisa menyebabkan gangguan kecemasan, yang merupakan kondisi yang serius yang memerlukan pengawasan dan pengelolaan yang tepat. Nah, berikut beberapa penyebab utama terjadinya gangguan kecemasan:

1. Riwayat keluarga atau genetik 

Mengalami gangguan kecemasan secara berlebihan bisa dikarenakan oleh faktor genetik atau riwayat keluarga. Ada bukti jika gangguan kecemasan bisa diwariskan dalam keluarga, meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya juga. 

2. Lingkungan 

Faktor lainnya adalah lingkungan. Mengalami stres seperti kekerasan dalam rumah tangga, kehilangan orang yang dicintai, atau juga kondisi lainnya dapat menyebabkan kecemasan berlebihan. 

BACA JUGA: IDI Beberkan Penyebab dan Rahasia Pengobatan Asam Lambung yang Tepat

3. Riwayat trauma 

Pengalaman traumatis, seperti kecelakaan, pelecehan fisik atau seksual, atau peristiwa lainnya, bisa menyebabkan gangguan kecemasan. Orang-orang yang mengalami trauma cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi. 

4. Perubahan gaya hidup 

Jenis aktivitas, minat, serta pendapat seseorang dikenal sebagai gaya hidup. Stres dan risiko gangguan kecemasan berlebihan bisa meningkat sebagai akibat dari perubahan besar dalam hidup, seperti pernikahan, perceraian dan kehilangan pekerjaan. 

5. Ketidakseimbangan zat kimia di otak 

Seseorang juga bisa mengalami gangguan kecemasan karena ketidakseimbangan zat kimia di otak, termasuk ketidakseimbangan neurotransmitter seperti serotonin dan noradrenalin. Contohnya, rendahnya kadar serotonin sering dikaitkan dengan gejala kecemasan dan depresi. 

Kategori :