Ada. Gembira. Di sana. Loketnya banyak sekali.
Tutup semua.
Yang jaga pun tidak ada.
Yang ada sebuah pengumuman: Disneyland tidak lagi jual tiket di lokasi. Semua harus beli online. Sejak Disneyland buka kembali setelah Covid-19.
"Sudah dibilang....".
"¿¢§°¿©§," kata saya pada diri sendiri.
Istri pun tidak menampakkan sikap membela suami.
Saya terpaku sendiri. Mereka pun masuk gerbang –tanpa merasa iba. Apalagi merasa bersalah.
''Sudah...dibilang...''.
Mereka pun masuk gerbang Disneyland dengan riang gembira.
Saya hanya bisa berdiri terpaku. Sendirian. Kedinginan.
Suasananya mirip para pemain West Ham yang riang gembira meninggalkan penjaga gawang Arsenal yang sedih kemasukan dua gol tanpa balas pekan lalu.
Setelah mereka hilang dari pandangan saya sadar dari lamunan. Saya pun harus memutuskan untuk kembali ke kota.
Saya tersadar lagi: tidak ada uang di kantong. Kasirnya sudah tidak tampak –mungkin mereka sudah bersuka ria sarapan di salah satu resto di dalam sana.
BACA JUGA:Ikut Muda
Sendiri.