Radarkoran.com - Batik Sungai Lemau merupakan batik khas Kabupaten Bengkulu Tengah, yang baru-baru ini diresmikan. Dalam acara pemilihan duta batik Sungai Lemau sekaligus peluncurannya secara resmi, banyak di antaranya tamu undangan yang hadir menggunakan corak batik tersebut.
Walaupun demikian, popularitas batik sungai lemau tak lepas dari isu yang beredar tentang kualitasnya, terutama terkait masalah motif yang mudah luntur dan menempel pada pakaian dalam. Hal tersebut pun ditanggapi langsung oleh Nanik pengelola Kampung Batik Desa Panca Mukti Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.
Dia menegaskan, batik tulis asli Sungai Lemau yang diproduksi secara tradisional tidak akan menimbulkan masalah seperti isu yang saat ini sedang beredar.
"Kami memastikan, batik tulis asli dari kelompok kami, itu selalu menjaga kualitas. Motif batik tidak pernah menempel pada pakaian lapisannya. Saya justru bertanya-tanya, apakah batik yang dimaksud dalam isu tersebut benar - benar batik tulis tradisional, atau malah batik printing memakai motif Batik Sungai Lemau," tegas Nanik.
BACA JUGA:Ketua Forum Kades Semidang Lagan Bengkulu Tengah Berharap Pembangunan SMA
Lebih lanjut menurut Nanik, isu serupa juga pernah muncul sebelumnya, dan dia berharap agar ada kejelasan tentang asal-usul batik yang menjadi sumber masalah tersebut. "Saya terbuka untuk memberikan penjelasan kalau memang ada produk kami yang bermasalah. Tetapi jika itu bukan batik asli dari kami, saya ingin tahu bagaimana penyelesaiannya," ucapnya.
Meskipun isu ini belum berdampak signifikan terhadap usaha yang digeluti, Nanik khawatir jika tidak segera dijernihkan, hal ini bisa merusak reputasi Batik Sungai Lemau yang saat ini sudah dikenal khalayak ramai. "Kami berharap isu ini bisa segera diselesaikan agar tidak merugikan pengrajin batik lainnya yang sudah bekerja keras menjaga kualitasnya," demikian Nanik.