Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2025 ini mendapatkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) retribusi sebesar Rp 100 juta. Retribusi yang dimaksud yakni retribusi pelayanan kesehatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinkes Kabupaten Bengkulu Tengah, Barti Hasibuan, S.KM. Diterangkan, target retribusi pelayanan kesehatan Puskesmas Rp 100 juta akan dipungut dari 20 Puskesmas yang ada di daerah ini. Retribusi pelayanan kesehatan bersumber dari pelayanan kesehatan diberikan kepada pasien umum atau pasien yang tidak menggunakan BPJS.
"Kemudian retribusi bisa juga dipungut dari pelayanan penerbitan surat keterangan sehat. Total ada 20 Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan beberapa di antaranya sudah berstatus sebagai Puskesmas rawat inap," terangnya.
Lebih lanjut Barti mengutarakan, dengan kondisi seperti saat ini, yang mana pelayanan kesehatan sudah ditanggung oleh BPJS, pada dasarnya ada kendala sedikit terkait pungutan retribusi pelayanan kesehatan puskesmas ini. Lantaran sudah sangat jarang terjadi warga berobat tidak menggunakan BPJS atau umum.
Meskipun demikian, pihaknya tetap optimis target Rp 100 juta yang diberikan tersebut tercapai. Dia akan meminta pada Puskesmas untuk lebih optimal dan lebih maksimal dalam memungut target PAD retribusi yang sudah diberikan tersebut.
BACA JUGA:Kades Ismail Soroti Kondisi Taman Wisata Kota di Renah Semanek
"Kita tetap optimis target yang sudah ditetapkan tercapai. Kami berusaha dan berupaya sebisa mungkin. Saya juga akan meminta kepada Puskesmas untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada. Terkhusus kepada Puskesmas rawat inap yang ada saat ini," terangnya.
Barti juga menegaskan, Dinkes Kabupaten Bengkulu Tengah akan selalu meningkatkan pelayanan kesehatan disemua lini. Baik itu pelayanan kesehatan pada Puskesmas maupun RSUD Kabupaten Bengkulu Tengah. Ia meminta semua pelayan kesehatan selalu bekerja secara optimal dan jangan bermalas malasan.
Apalagi ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan, harus diberikan pelayanan terbaik dan tidak memandang status apapun.
"Ketika ini kita terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kita. Baik pelayanan di Puskesmas maupun di RSUD. Tak ada lagi cerita, tenaga kesehatan menolak warga yang membutuhkan pertolongan. Karena keselamatan nyawa warga yang utama," demikian Barti.