Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu saat ini tengah menggelar seleksi petugas haji daerah (PHD) yang akan bertugas dalam penyelenggaraan Haji tahun 2025 ini.
Dari 60 peserta yang menyerahkan berkas pendaftaran, sebanyak 30 peserta yang dinyatakan lulus seleksi administrasi. Mereka dijadwalkan akan menjalani seleksi akhir dengan tahapan tes yang telah dipersiapkan, sebelum nantinya ditetapkan sebagai PHD Provinsi Bengkulu 2025.
Adapun 30 peserta seleksi PHD yang dinyatakan lolos seleksi administrasi tersebut berada dari tokoh agama yang ada di kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi Bengkulu hingga akademisi universitas.
Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Bengkulu, Intihan menyampaikan, pada tahap verifikasi dan penilaian berkas peserta seleksi PHD 2025, pihaknya hanya menerima dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
Lalu Panitia Seleksi (Pansel) akan mengecek berdasarkan kelengkapan dan jenis berkas yang dilampirkan. Seperti, identitas diri dan ada beberapa dokumen penting yang harus dilengkapi seperti sertifikat pembimbing manasik haji, surat rekomendasi KBIH.
"Serta surat keterangan telah melaksanakan haji untuk petugas pembimbing haji," kata Intihan.
BACA JUGA:Atasi Kelemahan Sisrute, Dinkes Diminta Buat Aplikasi Sistem Rujukan Khusus
Sesuai dengan tahapan, 30 orang lolos tahapan administrasi akan ikuti seleksi lanjutan 23 Januari 2025 mendatang. Adapun tahapan seleksi PHD tahapan akhir, nantinya 30 peserta seleksi akan menjalani 3 seleksi yaitu CAT, dilanjutkan tes wawancara dan diakhiri dengan tes psikologi.
"Seleksi dilakukan serentak se-Indonesia. Tes yang harus diikuti terdiri dari tes wawasan sebagai petugas haji, psikotes dan wawancara,” ujar Intihan
Pada musim haji tahun 2025 ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menetapkan PHD tahun ini sebanyak 15 orang, dengan rincian petugas pembimbing ibadah haji sebanyak 3 orang, petugas pelayanan umum 6 orang dan dan petugas kesehatan sebanyak 6 orang. Adapun total anggaran yang dikeluarkan untuk para PHD tersebut mencapai angka Rp 1,7 miliar.
Para PHD yang terpilih dalam seleksi nantinya akan bertugas memberikan bimbingan dan pendampingan kepada jemaah haji, mulai dari sebelum keberangkatan hingga kepulangan dari menjalankan ibadah haji.