Radarkoran.com - Benarkah ribuan pelanggan PDAM Tirta Alami Kepahiang tanpa meteran atau disebut water meter?. Sebagai langkah melakukan pembenahan, PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu saat ini mulai melakukan inventarisir data pelanggan sambungan rumah di seluruh wilayah Kabupaten Kepahiang. Pendataan atau inventaris yang dilakukan guna memastikan data pelanggan yang tercatat di laporan PDAM Kepahian tersebut, benar-benar masih berlangganan dan wajib melakukan pembayaran tagihan.
Bahkan, melalui inventarisir ini, PDAM Kepahiang akan menyasar pelanggan gelap yang memiliki sambungan rumah, namun tidak memiliki meteran atau water meter.
Dirut PDAM Tirta Alami Kepahiang, Mulyadi, SE menuturkan bahwa saat ini, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, jumlah pelanggan tetap PDAM Tirta Alami Kepahiang yang masih bertahan sampai sekarang ini berjumlah 6.000 lebih. Hanya saja data tersebut belum bisa dipastikan nyata, sebab banyak diantaranya juga mengaku sudah tidak lagi berlangganan dengan berbagai alasan.
"Kalau di data kita itu jumlah totalnya ada 6.000 pelanggan, tapi tidak semuanya nyata, karena ada banyak juga yang mengaku sudah tidak lagi berlangganan. Itulah kenapa kita akan melakukan inventarisir ini," ujar Dirut PDAM.
BACA JUGA:Paripurna dengan DPRD Kepahiang, Bupati Sebut Pembentukan Bapperida Jadi Kebutuhan Penting
Mulyadi mengungkapkan, saat ini berdasarkan catatan petugas di lapangan, sudah ada 3.500 pelanggan yang diketahui tidak memiliki meteran atau water meter. Sehingga membuat PDAM kesulitan untuk melakukan pendataan biaya tagihan masing-masing pelanggan tersebut.
"Karena patokan kita ada di meteran atau water meter itu, tapi berdasarkan data petugas di lapangan, ada sebanyak 3.500 pelanggan yang punya sambungan tapi tidak punya water meter, ini tentu merugikan kita," ungkapnya.
Disisi lain, lanjutnya, dalam proses inventaris yang dilakukan terhadap pelanggan PDAM Tirta Alami Kepahiang juga memiliki kendala. Salah satu kendala yang dimaksud adalah keterbatasan jumlah personel yang dimiliki oleh PDAM Kepahiang.
"Untuk melakukan inventarisir ini agar lebih cepat, sebetulnya kita butuh banyak personel. Sayangnya ini menjadi kendala tersendiri, soalnya jumlah personel kita sangat terbatas," pungkasnya.