Kasus HIV di Bengkulu Didominasi Remaja Laki-laki

Selasa 28 Jan 2025 - 17:27 WIB
Reporter : Gatot Julian
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat sepanjang tahun 2024 telah terdapat 174 orang di wilayah ini yang telah terinfeksi penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV). Mirisnya, penderitanya didominasi oleh remaja laki-laki.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, H. Moh. Redhwan Arif, S. Sos. MPH mengatakan, penderita HIV terbanyak di wilayah Bengkulu sepanjang tahun 2024 berdasarkan pada rentang usia remaja dan produktif yakni antara 15 hingga 16 tahun dan juga didominasi oleh laki-laki.

"Sepanjang tahun 2024, penderita HIV terbanyak direntang usia remaja dan produktif yaitu antara 15 sampai 16 tahun. Dan untuk Provinsi Bengkulu sendiri pengidap HIV didominasi oleh laki-laki," kata Redhwan. 

Tingginya kasus HIV di wilayah Bengkulu disebabkan oleh aktivitas seks bebas yang dilakukan oleh kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) dengan kategori Laki-laki Sama Laki-laki (LSL).

"Kasus terbanyak dengan populasi beresiko lelaki seks lelaki," imbuhnya.

BACA JUGA:Mengapa Awan Berwana Putih Seperti Kapas, Ini Faktanya

Lebih jauh, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang dapat tertular penyakit berbahaya HIV, terutama karena gaya hidup atau perilaku hidup yang salah dengan berhubungan seksual tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi HIV, bergantian pasangan untuk berhubungan seksual, serta pengunaan jarum suntik atau benda apapun yang disuntikkan ke tubuh dengan orang yang terinfeksi HIV.

"Pengunaan jarum untuk memasang tato yang tidak steril, hingga tindakan medis yang tidak steril juga dapat meningkatkan risiko seseorang dapat tertular HIV," sampai Redhwan. 

Ia menambahkan, Dinkes Provinsi Bengkulu bersama pihak terkait lainnya telah mengambil tindakan dan upaya mencegah terjadinya peningkatan kasus dengan rutin melakukan pengawasan dan skrining kepada masyarakat. 

"Kita juga melakukan edukasi kemasyarakat, sekolah dan lintas sektor, serta melakukan pemetaan wilayah populasi beresiko," katanya. 

Selain itu, Dinkes dan jajaran juga telah menyediakan layanan pemeriksaan VL (Viral Load) untuk mengetahui jumlah virus yang ada pada pasien HIV. Ini dilakukan untuk melihat keberhasilan pengobatan yang dilakukan.

"Seluruh puskesmas dan rumah sakit di bengkulu juga saat ini sudah dapat menskrining serta mendiagnosa penyakit HIV. Serta lebih dari 20 layanan untuk pengobatan HIV saat ini tersebar di 10 kabupaten dan kota untuk melakukan penanganan pasien HIV," ujar Redhwan. 

Kategori :