BENGKULU RK - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus mendorong percepatan pembangunan kolam retensi sebagai salah satu upaya untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Bengkulu yang terus terjadi setiap tahunnya.
Disampaikan Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA, penetapan lokasi untuk pembangunan kawasan pengendali banjir berupa pembangunan kolam retensi di wilayah Kota Bengkulu sebelumnya telah ditentukan. Dengan demikian maka akan dilakukan proses pengadaan atau pembebasan lahan sesuai lokasi Penlok yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Untuk kolam retensi tahun ini pengadaan lahan. Penloknya sudah ditetapkan dan saya sudah keluarkan penlok lahan yang dibutuhkan, terus tahun ini pengadaan lahannya," tutur gubernur Rohidin saat diwawancarai pada Jumat 12 Januari 2024 usai menghadiri kegiatan di Kantor Perwakilan BPK RI.
Untuk diketahui, penlok kolam retensi yang telah disepakati dan ditetapkan sebelumnya kurang lebih seluas 114.720 m² yang akan dibangun di 2 kecamatan, yaitu di Kecamatan Ratu Agung dan Kecamatan Sungai Serut.
Adapun rincian luasan kawasan yang direncanakan pembangunan kolam retensi terdapat di 4 kelurahan, yaitu di Kelurahan Sawah Lebar Baru seluas 23.701 m², Kelurahan Tanjung Jaya seluas 37.200 m², Kelurahan Tanjung Agung seluas 40.828 m² dan di Kelurahan Sukamerindu seluas 12.991 m².
BACA JUGA:Pembangunan Kolam Retensi Pengendali Banjir Diwacanakan Dimulai 2024
Pembangunan kolam retensi ini direncanakan nantinya akan dilakukan oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum Penataan Ruang) melalui Dirjen Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII.
Lebih jauh disampaikan Gubernur Rohidin, pembangunan kolam retensi sudah terintegrasi dengan penataan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Dusun Besar Kota Bengkulu. Terlebih penataan sektor irigasi di kawasan DDTS termasuk dalam bagian penataan kawasan banjir yang akan dikerjakan juga setelah proses lelang.
"Itu dikerjaan oleh BWSS wilayah 7, terkait inteknya kawasan Tanjung Jaya dan sekitarnya. Persawahan yang ada disana kan dari pintu air yang ada di Danau Dendam. Nah baru pembebasan kolam retensi, mudah-mudahan tahun depan dibangun kolam retensi untuk pengendalian banjir," singkatnya.