Ada Potensi Peningkatan DBD, Dinkes Bengkulu Optimalisasi PSN

Jumat 07 Mar 2025 - 09:39 WIB
Reporter : Gatot Julian
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mengimbau kepada masyarakat di wilayah ini untuk mewaspadai ancaman peningkatan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Moh. Redhwan Arif mengatakan, imbauan disampaikan pihaknya lantaran dalam beberapa waktu terakhir, kasus DBD di wilayah Bengkulu menunjukkan potensi peningkatan yang diduga akibat adanya perubahan cuaca yang terjadi saat ini.

"Untuk DBD ada kecenderungan meningkat. Jadi kita mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada," kata Redhwan pada Kamis, 6 Maret 2025.

Ia menambahkan, dengan perubahan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, kasus DBD menunjukkan indikasi adanya kenaikan kasus di sebagai wilayah Bengkulu.

"Bukan di Kota Bengkulu saja, tapi hampir merata di seluruh Provinsi Bengkulu. Walaupun belum ada lonjakan, tapi menunjukan adanya peningkatan," sampainya.

Di awal tahun 2025 ini, di beberapa daerah telah mencatatkan kasus temuan DBD seperti di Rejang Lebong sebanyak 25 kasus, Bengkulu Selatan 10 kasus dan daerah lainnya.

BACA JUGA:KPK RI Tambah Area Intervensi Pedoman MCP Tahun 2025

"Ada potensi-potensinya meningkat seiring perubahan cuaca ini," ujar Redhwan.

Untuk mencegah penyakit DBD tersebut, Redhwan mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta menerapkan pola hidup sehat dan sering melakukan 3 M yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk. 

"Marilah kita tetap melaksanakan PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan menerapkan 3M plus tersebut," imbuhnya.

Lebih jauh, Redhwan meminta dan mengimbau semua unsur dan stakeholder terkait di wilayah kabupaten/kota dapat mengoptimalkan program PSN secara optimal di lingkungan masing-masing. 

"Kita berharap kepada seluruh unsur untuk bersama-sama melaksanakan PSN baik di kantor, rumah maupun lokasi-lokasi lainnya yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiak sarang nyamuk," tutupnya.

Diketahui dari data Dinkes Provinsi Bengkulu, sepanjang tahun 2024 lalu, sebanyak 15 orang meninggal akibat terjangkit DBD. Dengan rincian 5 orang di Kota Bengkulu, 3 orang di Kabupaten Kepahiang, dua orang masing - masing di Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong, serta 1 orang di Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko dan Seluma.

Gejala umum penyakit DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot. Jika tidak ditangani, DBD bisa beresiko fatal. 

Sebagai langkah awal menangani kasus DBD, masyarakat yang memiliki gejala demam dan bintik merah, segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan secepatnya agar tidak terlambat.

Kategori :