Radarkoran.com - Jagat media sosial diramaikan oleh video-video amatir yang memperlihatkan puluhan narapidana (napi) berlarian di jalan raya. Dalam sejumlah video yang beredar, beberapa napi yang kabur itu bahkan hanya mengenakan celana pendek atau bersarung.
Kejadian ini adalah peristiwa kaburnya napi dari Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, menjelang waktu buka puasa, sekitar pukul 18.20 WIB.
Puluhan napi dilaporkan kabur secara massal, memicu kekacauan di wilayah tersebut saat warga sedang sibuk berburu takjil.
Kejadian ini langsung menjadi viral di media sosial, terutama di platform X, dengan banyak pengguna mengunggah video dan foto para napi yang berlarian.
Warga lokal dan netizen menyayangkan lemahnya pengamanan lapas, sementara beberapa lainnya mengaitkan kejadian ini dengan momen Ramadan yang seharusnya penuh ketenangan.
Kejadian bermula pada sore hari, saat suasana di sekitar Lapas Kutacane masih ramai dengan aktivitas menjelang berbuka puasa.
Tiba-tiba, puluhan napi berhasil melarikan diri dengan berbagai cara. Berdasarkan laporan warga dan video yang beredar, sebagian napi melompati pagar depan lapas, sebagian lagi memanjat tembok, dan bahkan ada yang membobol atap untuk keluar.
Aksi pelarian massal ini terjadi begitu cepat sehingga petugas lapas sempat kewalahan mengendalikan situasi. Warga yang berada di sekitar lokasi, termasuk mereka yang sedang berada di Jalan Lintas Medan-Kutacane, menjadi saksi mata.
"Saya lihat banyak orang lari ke jalan, ada yang pakai sarung, ada yang cuma celana pendek. Awalnya saya kira ada kerusuhan, ternyata tahanan kabur," ujar salah seorang warga.
Akibatnya, lalu lintas di kawasan tersebut sempat macet, dan suasana menjadi riuh. Petugas gabungan dari lapas dan Kepolisian Resor Aceh Tenggara segera dikerahkan untuk mengejar para pelarian.
Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara, Iptu Bagus Pribadi, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya tengah bekerja untuk mengamankan situasi. Hingga malam hari, proses pengejaran masih berlangsung intensif.
Berdasarkan informasi awal, total napi yang kabur diperkirakan mencapai 50-52 orang. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Aceh, Yan Rusmanto, memberikan keterangan resmi.
"Yang kabur 50 orang dan yang belum tertangkap 38 orang," ungkapnya.
BACA JUGA:7 Tips Terhindar Menjadi Korban Penipuan Online
Artinya, hingga malam kejadian, 12 napi telah berhasil ditangkap kembali oleh petugas gabungan. Namun, beberapa sumber menyebutkan angka 15 napi sudah diamankan, meskipun belum ada konfirmasi resmi yang menyatukan data tersebut. Pengejaran terhadap sisa napi yang masih buron, diperkirakan antara 35-38 orang, terus dilakukan.