CURUP RK - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah I Bengkulu terus melakukan pemantauan terhadap penemuan jejak yang diduga Harimau Sumatera. Pemantauan dan penelusuran itu dilakukan di Desa Sambi Rejo Kecamatan Selupu Rejang.
"Satwa tersebut diduga keluar dari kawasan hutan pada malam hari dan diduga telah kembali ke dalam hutan saat ini. Mengingat hingga saat ini belum ditemukan adanya jejak terbaru. Kami tetap mengimbau masyarakat untuk terus waspada, " jelas Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari.
Adapun dari hasil pemantauan yang dilakukan, petugas menemukan jejak satwa liar yang diduga Harimau Sumatera di beberapa kebun milik warga yang berada diluar kawasan hutan. Jejak satwa diukur dengan panjang vertikal 13 cm dan horizontal 13 cm.
"Masyarakat yang ditemui di lokasi menyatakan, hewan peliharaan maupun tanaman tidak ada yang dirusak. Jejak-jejak satwa yang diduga harimau itu juga di beberapa lokasi terlihat sudah tidak jelas lagi akibat guyuran hujan, " ungkap Said.
BACA JUGA:Potensi Hujan Tinggi, Ini Pesan BPBD Rejang Lebong
Said menambahkan bahwa pihaknya telah memasang kamera trap di sejumlah titik guna melakukan pemantauan. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan dan melihat tingkat konflik dengan satwa tersebut.
"Kepada masyarakat desa terkhusus Desa Sambirejo kami memberikan batas kawasan untuk tetap berhati-hati dan waspada. Walaupun belum dibtemukan jejak satwa harimau tersebut namun sekali lagi kami tegas kan untuk selalu tetap waspada, " pungkas Said.
Terpisah Sekdes Sambirejo Sutono menyatakan hal yang sama. Sampai saat ini, belum ada temuan jejak baru di desanya. Selain itu, warga sekitar juga belum ada yang melaporkan hewan peliharaannya yang dimangsa atau perkebunan milik masyarakat yang dirusak. Penemuan jejak itu juga merupakan kali pertama di desanya.
"Hingga saat ini belum ada laporan dari warga desa kembali, masih gempar terkait jejak kemarin saja, belum ada jejak baru, " singkatnya.