Bolehkah Perempuan Berpuasa Syawal Sebelum Mengganti Utang Puasa Ramadan? Ini Penjelasannya

Selasa 08 Apr 2025 - 09:35 WIB
Reporter : Iyus Ismail
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Puasa Syawal adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim setelah menyelesaikan ibadah puasa Ramadan. Puasa sunah ini dapat mulai dilakukan sejak tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan atau sesudah perayaan idul Fitri.

Orang yang mengerjakan puasa Syawal mendapatkan keutamaan pahala yang bernilai sama dengan pahala orang yang melakukan puasa satu bulan penuh. Karena itu, umat Islam bersemangat untuk mengejar keutamaan puasa Syawal.

Namun, masalah timbul bagi perempuan yang ingin melakukan puasa Syawal, saat masih memiliki utang puasa Ramadan. Lalu, bolehkah berpuasa Syawal sebelum membayar utang puasa?

Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kepahiang Majelis Tarjih dan Tajdid Ustaz Malito Junizon, M.Pd  menjelaskan mengenai ketentuan puasa Syawal.

BACA JUGA:5 Penyakit yang Mengintai Anak Setelah Lebaran

"Puasa qadha itu wajib. Dahulukan (puasa) yang wajib," ujar ustaz Malito Junizon, M.Pd.

Sebab, puasa qadha dilakukan untuk membayar puasa Ramadan yang hukumnya wajib. Sementara puasa Syawal bersifat sunah dan dapat dijalankan sesuai keinginan umat Islam yang menjalankannya. Umat Islam yang berpuasa Syawal akan mendapat keutamaan. Namun, orang yang tidak melakukannya juga tidak berdosa.

"Puasa Syawal tidak harus di awal (bulan Syawal), masih bisa di hari lain. Apalagi kalau puasa qadha-nya banyak, (harus) diprioritaskan," tambah Malito. 

 

Tiga keutamaan puasa Syawal, :

 

1. Sebagai perisai pelindung dari api neraka Keutamaan puasa Syawal yang pertama adalah menjauhkan dari api neraka seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis: “Dari Abi Sa’id al-Khudri r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama 70 tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

2. Mendapat selawat dari para malaikat Keutamaan puasa Syawal yang kedua ini dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi: “Nabi SAW. bersabda: Sesungguhnya orang berpuasa jika ada perjamuan makan padanya, maka malaikat akan memberi selawat kepadanya sampai perjamuan tersebut selesai, atau menurut lafal lain sampai mereka selesai makan.” (HR. at-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan ad-Darimiy). 

 

Kategori :