Radarkoran.com - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bengkulu Tengah mengingat semua pihak terutama sekolah dan orangtua, untuk mengawasi para murid lebih ketat. Imbauan ini disampaikan Kepala Disdikbud Bengkulu Tengah, Drs. Tomi Marisi, M.Si.
Dia mengatakan, langkah ini perlu dilakukan menyusul bahanya geng motor yang kini sudah melibatkan sejumlah pelajar. Karena itu diminta setiap sekolah lebih mengaktifkan kembali tim pengawasan yang melibatkan kepala sekolah, wali kelas, dan komite sekolah. Langkah ini dinilai bisa mencegah menjamurnya aksi geng motor di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah.
"Iya, kami ingatkan pihak sekolah lebih peka terhadap perubahan perilaku murid. Kemudian para orangtua juga harus memperketat pengawasan di luar sekolah," sampai Tomi Marisi.
BACA JUGA:Waaw! Bendera Merah Putih dengan Panjang 2,5 Km Akan Dibentangkan di Bengkulu Tengah
Lebih lanjut Tomi Marisi menegaskan, upaya pencegahan dampak negatif pergaulan murid tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tapi juga orang tua dan orang-orang di sekililingnya. Karena sinergi dari semua pihak sangat penting untuk memutus rantai keterlibatan pelajar dalam geng motor.
Untuk diketahui, aksi geng motor di Bengkulu Tengah tercatat sudah dua kali terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa pelajar bahkan telah diamankan pihak kepolisian akibat terlibat dalam tindakan tersebut.
Dengan demikian, diharapkan kegiatan penyuluhan hukum dari pihak kepolisian maupun kejaksaan dapat lebih digencarkan di sekolah-sekolah, agar pelajar memahami konsekuensi hukum dari tindakan kenakalan remaja.
"Sebenarnya kami sudah bekerja sama dengan pihak kejaksaan dan kepolisian untuk menggelar penyuluhan hukum di sekolah-sekolah. Ya semoga ke depan bisa lebih digencarkan kembali kegiatan penyuluhan hukum tersebut," demikian Tomi Marisi.