Gara-gara Cuaca Ekstrem: Petani Tangsi Duren Kabupaten Kepahiang Panen Sayuran Kubis Lebih Cepat

Sayuran kubis dipanen lebih awal--IYUS/RK

Radarkoran.com-Peralihan cuaca ekstrem atau yang tak menentu belakangan ini memaksa sejumlah petani sayuran di Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang  memanen lebih awal dari jadwal. Mereka merasa khawatir dan was-was kualitas panen raya kubis akan rusak

Satu diantara petani sayuran kubis, Tuti mengatakan sayuran kubis yang seharusnya dipanen pada 90 hari, namun akibat cuaca yang berubah petani terpaksa memanen pada 60 hari usia tanaman.

"Cuaca ekstrem cepat dipotong aja takut rusak," ujar Tuti, pada Selasa 7 Oktober 2025.

Lebih lanjut, selain peralihan cuaca hama juga menyerang daun kubis, sehingga takut tidak sampai pada usia siap panen, menghindari buah semakin rusak akibat hama dirinya mengambil langkah panen awal.

"Panen pertama baru 1,5 ton kalau tidak ada kendala sampai akhir panen nanti bisa dipastikan 5 ton lebih,” tuturnya.

BACA JUGA:Musdes Penetapan RKPDes Kelobak TA 2026 Sukses: Ini Pembangunan yang Akan Dilakukan

Saat ini, harga kubis yang kualitasnya bagus di tingkat pengepul bisa mencapai Rp 3.500 per kilogramnya. Sedangkan harga kubis yang terserang ulat dan kaper hanya dihargai Rp 1.500 hingga Rp2.000 per kilogramnya.

"Curah hujan sangat tinggi, dan giliran panas itu luar biasa. Saya tidak tahu ini badai atau apa. cuaca yang tidak menentu ini yang paling bahaya dan ditakutkan petani sayuran," kata Tuti

Ia menjelaskan, pada tahun ini memasuki musim kemarau dan musim hujan tidak bisa diprediksi oleh para petani, sehingga dampaknya terasa saat masa tanam dan akan panen. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, banyak petani sayuran yang memanen lebih awal. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan