Radarkoran.com-Desa Bumi Sari Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu melaksanakan sedekah bumi saparan dan Hari Ulang Tahun (HUT) desa ke 95 tahun. Kegiatan tahunan tersebut disambut antusias warga setempat dan turut hadir dari berbagai unsur pemerintahan, di antaranya Camat Ujan Mas, Kapolsek Ujan Mas, Danramil, serta para kepala desa se-Kecamatan Ujan Mas. Selain itu, hadir juga Bupati Kepahiang diwakili Kabag Pembangunan Setkab Kepahiang, Piisman, SE M.Si, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Edwar Samsi, SIP, MM, Anggota DPRD Kabupaten Kepahiang dan sejumlah undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Pisman menyampaikan, tradisi sedekah bumi sebagai bentuk nyata rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT atas limpahan rezeki, sekaligus ajang penting untuk melestarikan budaya lokal.
"Insya Allah, dengan Sedekah Bumi ini, desa Bumi Sari akan semakin makmur dan terhindar dari marabahaya dan semua usaha warga dilancarkan, serta anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang baik dan berakhlak," sampai Piisman
BACA JUGA: Desa Cirebon Baru Gelar Sedekah Bumi: Ini Kata Camat Seberang Musi Dedi Sukrizal
Ia juga menekankan, pentingnya pelestarian kesenian tradisional seperti wayang, yang malam nanti turut dipentaskan sebagai bagian dari rangkaian acara.
"Wayang bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana pembelajaran dan pewarisan nilai-nilai kehidupan. Ini harus terus kita jaga sebagai bagian dari identitas budaya warga desa Bumi Sari,"ucapnya
Sementara itu, Kepala Desa Bumi Sari, Tarmuji menjelaskan bahwa tradisi ini sekaligus menjadi bentuk penguatan budaya lokal juga sarana mempererat tali persaudaraan dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang adiluhung.
"Sedekah bumi dirangkai dengan kegiatan HUT Desa Bumi Sari ke 95 sekaligus sebagai ajang untuk melestarikan berbagai kesenian tradisional. Seperti gunungan, kuda kepang, tumpeng, tari persembahan, pagelaran wayang kulit dan pertunjukan lainnya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya lokal,"kata kades
BACA JUGA:32 Peserta PPPK Tahap II Kabupaten Kepahiang Terancam Gugur: Ini Penyebabnya
Selanjutnya, malam pagelaran wayang kulit semalam suntuk dibawakan oleh dalang Ki Suarso dengan lakon Babat Alas. Dengan kegiatan yang dilaksanakan, diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menghargai sejarah dan kearifan lokal.
"Tradisi ini diharapkan, terus lestari dan menjadi penguat jati diri masyarakat desa Bumi Sari di tengah arus modernisasi,"pungkasnya.