Radarkoran.com-Di tengah gemerlapnya pesta pernikahan, tradisi pencak silat masih mengakar dan membudaya di Desa Pungguk Meranti Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Bahkan hadirnya pencak silat ini menjadikan pembeda yang istimewa di setiap kali acara desa.
Lebih dari sekadar hiburan, budaya pencak silat sarat dengan makna dan nilai budaya. Tradisi ini ditampilkan saat mengantarkan mempelai wanita menuju pelaminan dengan penuh penghormatan. Sebelum mempelai wanita melangkah anggun menuju pelaminan, para pesilat memperagakan gerakan-gerakan penuh makna. Diiringi musik tradisional berupa Sarafal Anam yang menjadi ciri khas suku dan adat istiadat, mereka memancarkan energi positif untuk mempelai wanita.
Kades Pungguk Meranti, Surahman mengatakan, tradisi silat juga melambangkan perlindungan bagi mempelai wanita. Di tengah hiruk pikuk pesta, para pesilat seolah menjadi benteng yang menjaga mempelai dari gangguan roh jahat dan hal-hal negatif lainnya.
"Tradisi ini masih dilakukan sampai saat ini, tetapi yang bisa melaksanakan tradisi ini hanya dilakukan saat pesta pernikahan, penyambutan tamu agung. Bagi masyarakat kita, silat bukan hanya seni bela diri, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur. Tradisi ini menjadi simbol keberanian dan kekuatan mempelai wanita untuk menghadapi kehidupan baru sebagai seorang istri," ujar Surahman, pada Jumat 15 Agustus 2025.
Lanjut Surahman, proses persiapannya tidaklah singkat. Para pesilat dengan tekun berlatih, menyelaraskan gerakan dan musik, demi menciptakan pertunjukan yang memukau dan penuh makna. Namun, bagi masyarakat Pungguk Meranti, tradisi ini bukan sekadar tentang seni budaya. Ini adalah wujud penghormatan terhadap leluhur dan pelestarian budaya warisan turun-temurun.
"Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Pungguk Meranti, pelaksanaan tradisi ini adalah salah satu cara agar budaya-budaya yang diwariskan oleh leluhur tidak akan pudar dimakan waktu, apalagi di era modern saat ini," jelas Surahman
BACA JUGA:Cegah Stunting Sejak Dini: Desa Karang Tengah Kabupaten Kepahiang Gelar Rembuk Stunting
Tradisi silat sebelum mempelai wanita naik panggung membawa dampak positif. Nilai-nilai budaya Desa Pungguk Meranti semakin tertanam, rasa cinta dan bangga terhadap budaya pun tumbuh. Upaya untuk terus melestarikan tradisi ini perlu dilakukan, dengan berbagai inovasi dan adaptasi agar tradisi ini tetap relevan dan menarik bagi generasi muda.
"Melestarikan tradisi kita silat bukan hanya tentang menjaga budaya, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai luhur dan identitas masyarakat Pungguk Meranti. Tradisi ini adalah pengingat bahwa kekayaan budaya merupakan harta karun desa yang harus dijaga dan dilestarikan," demikian Kades Surahman.