Radarkoran.com - Program cetak sawah baru dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) di wilayah Rejang Lebong saat ini sedang dikebut, sehingga dapat memenuhi target selesai pada Oktober 2025 mendatang.
Program cetak sawah baru ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Pertanian RI untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah. Di Rejang Lebong, program ini akan membuka lahan sawah baru seluas 1.075 hektare. Lahan yang terletak di Desa Tanjung Gelang, Kota Padang tersebut akan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat lokal.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Achmad Syafriansyah, S.P, mengatakan jika progres pencetakan sawah baru di Tanjung Gelang masih terus berlanjut. Pihaknya menargetkan, jaringan irigasi melalui sistem perpipaan dari sumber air dapat segera direalisasikan oleh Dinas Tanaman Pangan Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Distankan Rejang Lebong Siapkan 2.500 Dosis Vaksin PMK
"Kita berharap, di Oktober 2025 nanti seluruh proses pencetakan sawah baru ini bisa diselesaikan," kata Achmad.
Ia menambahkan, sumber air yang akan mengairi sawah berada di punggung bukit dengan jarak sekitar 3 kilometer dari lokasi persawahan yang dicetak. Untuk memperlancar distribusi air ke areal persawahan, diperlukan pipa berukuran besar.
"Sumber air yang digunakan dari Sungai Buluan yang berada di kawasan hutan lindung Bukit Balai Rejang. Air akan dialirkan menggunakan pipa ke areal sawah yang berada di bagian bawah kawasan," ujarnya.
Disisi lain, untuk mempercepat proses cetak sawah tersebut, Kementan RI telah melakukan pengawasan secara ketat. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Hermanto, M.P., turut memantau langsung progres cetak sawah baru seluas 1.075 hektar di Desa Tanjung Gelang, Kota Padang pada Minggu, 25 Agustus 2025.
Menurut Hermanto, progres kegiatan cetak sawah di Bengkulu sudah mencapai persentase lebih dari 70 persen dari total target 2.200 hektare (untuk tiga wilayah yakni Rejang Lebong, Bengkulu Utara, dan Seluma.
"Meskipun kerja sama program cetak sawah ini berlangsung hingga Oktober, saya minta agar akhir Agustus penyusunan SID sudah tuntas," kata Hermanto.
Untuk mempercepat progres dengan hasil terbaik yang sesuai standar, Hermanto juga menekankan pentingnya kehadiran pengawas di lapangan setiap hari.
"Perhitungan kebutuhan alat juga harus dilakukan dengan tepat, sehingga pengerjaan lebih efektif. Juga seluruh saluran sekunder dapat difungsikan optimal agar seluruh lahan mendapat aliran air," ujarnya.
Lebih jauh dikatakan Hermanto, sejauh ini untuk lokasi dan pengerjaan cetak sawah di Rejang Lebong telah berjalan baik. Ia juga menyebut jika program cetak sawah baru secara nasional pada 2026 mencapai 300.000 hektare, sehingga Bengkulu dapat kembali mengajukan tambahan usulan.
"Kuota tahun depan cukup banyak. Silakan Bengkulu mengusulkan penambahan cetak sawah baru seluas 10.000 hektare. Namun, target cetak sawah 2025 harus diselesaikan dulu," ujar Hermanto.
Terpisah, Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri Thobari, SE, M.AP menegaskan jika Pemkab Rejang Lebong mendukung penuh program cetak sawah tersebut. Ia juga menegaskan jika pihaknya siap mengawal program percepatan cetak sawah dan optimalisasi lahan hingga tuntas.