Radarkoran.com - Sebagai bagian dari upaya mempercepat penurunan angka stunting di daerah, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rejang Lebong menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penurunan stunting pada Senin, 15 September 2025 bertempat di Ruang Pola Pemkab Rejang Lebong.
Rakor ini menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya dalam upaya memperkuat komitmen dan kolaborasi berbagai pihak dalam percepatan penurunan stunting demi mewujudkan generasi Rejang Lebong yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Betencana (DP3APPKB) Rejang Lebong, Agusti Al Ansar, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergitas semua pihak dalam percepatan penurunan stunting.
"Meskipun tren stunting menurun, angka prevalensinya masih tinggi dan membutuhkan kerja sama lintas sektor untuk mempercepat penurunannya," ujar Agusti.
BACA JUGA:Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di RSUD Curup Berpotensi Bertambah
Ia menyebut, stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga menyangkut pola asuh, sanitasi, akses layanan kesehatan, dan ketahanan pangan. Untuk itu, seluruh pihak, termasuk keluarga, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media didorong untuk membangun gerakan kolektif dalam upaya penurunan stunting.
"Keberhasilan menurunkan stunting hari ini adalah investasi besar bagi masa depan bangsa," imbuhnya.
Lebih jauh, Agusti juga menekankan pentingnya pemanfaatan aplikasi Web Monitoring dan Evaluasi (Monev) Stunting sebagai alat untuk mengukur kinerja, memantau capaian program, dan memastikan intervensi yang tepat sasaran.
"Penguasaan aplikasi ini sangat penting sebagai bagian dari strategi tata kelola program yang lebih baik," singkatnya.