3. Isi formulir permohonan yang disediakan.
Lakukan pemeriksaan fisik kendaraan oleh petugas. Petugas akan memeriksa nomor rangka dan nomor dinamo (atau mesin) pada motor listrik.
BACA JUGA:Beli Motor Listrik Wajib Pakai STNK, Jika Tidak Terancam Tilang
4. Verifikasi Dokumen: Serahkan semua dokumen persyaratan ke loket layanan STNK untuk diverifikasi.
5. Pembayaran Biaya: Lakukan pembayaran biaya administrasi yang meliputi penerbitan STNK, TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor), dan SWDKLLJ.
6. Pengambilan STNK: Setelah proses selesai, Anda dapat mengambil STNK dan BPKB baru di kantor Samsat.
Penting untuk Diperhatikan
Motor Hasil Konversi: Jika motor listrik Anda merupakan hasil konversi dari motor bensin, maka Anda akan membutuhkan sertifikat uji tipe dan SRUT yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM setelah proses konversi selesai.
Perbedaan Lokasi: Untuk motor listrik impor, mungkin memerlukan persyaratan tambahan seperti PIB dan sertifikat impor.
Biaya: Biaya administrasi untuk motor listrik umumnya lebih murah dibandingkan dengan motor bensin.
Motor listrik pada umumnya aman digunakan saat hujan karena komponennya sudah dirancang dan disertifikasi untuk tahan air, seperti standar IP rating. Namun, penggunaan tetap harus bijak yakni dengan cara menghindari menerjang banjir yang dalam karena bisa merusak komponen listrik, dan pastikan motor dibersihkan serta dikeringkan setelah terkena hujan untuk mencegah karat dan korosi.
Komponen utama motor listrik, seperti baterai dan dinamo, memiliki standar perlindungan dari debu dan air, yaitu IP rating. Semakin tinggi angka IP rating, semakin baik perlindungannya terhadap air.