Radarkepahiang.bacokoran.co - Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Muktar Yatib, S.Pd mengatakan pemerintah desa harus proaktif untuk melakukan pengembangan perpustakaan desa.
Pasalnya, dari 105 desa yang ada di Kabupaten Kepahiang sebagian besarnya belum mengoptimalkan keberadaan perpustakaan desa. Sehingga,dengan demikian tidak hanya menggandeng pemerintah desa, OPD lainnya juga digandeng dalam rangka menguatkan literasi tersebut.
Dikatakan Muktar bawasannya perpustakaan untuk masyarakat sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan.
Menurutnya, UU nomor 43 tentang Perpustakaan telah menyebutkan bahwa perpustakaan desa atau kelurahan merupakan salah satu jenis perpustakaan umum yang menjadi kewajiban pemerintah desa.
BACA JUGA:Jangan Salah, Ini Peran dan Fungsi BKMT
"Kita mengimbau agar pemerintah proaktif untuk mengoptimalkan perpustakaan desa, karena tidak hanya pemerintah desa, sejumlah OPD dan pihak lain akan mensuport pengembangan perpustakaan desa. Dorongan perpustakaan desa ini untuk pengembangan pelatihan dan keterampilan warga desa," jelas Muktar.
Melalui upaya tersebut, dijelaskan Muktar, pihaknya mengajak pemerintah desa mengaktifkan kembali perpustakaan. Yakni, fungsi utamanya dari perpustakaan desa dan kelurahan adalah sebagai lembaga penyedia layanan bahan pustaka dan informasi kepada masyarakat untuk kepentingan pendidikan, informasi, penerangan, serta rekreasi dan hiburan bagi masyarakat.
"Minat baca masih perlu ditingkatkan dan harus diselesaikan secara terpadu, terkoordinasi dan terintegrasi oleh OPD, termasuk peran serta kepala desa dan masyarakat sendiri," kata Muktar.
Disisi lain, upaya yang dilakukan pihaknya antara lain langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan peran perpustakaan desa, guna terwujudnya masyarakat yang literat melalui pemberdayaan perpustakaan desa.
Ditambahkan Muktar, berbagai kegiatan positif dapat dilaksanakan di perpustakaan desa, sehingga dapat mengembangkan aktivitas sosial ekonomi bagi anak-anak, remaja, dan ibu-ibu yang tergabung dalam anggota.
Disampaikan, pihaknya mendukung penuh pengembangan berbagai pelatihan keterampilan kepada para pemuda, sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat melalui literasi. Sesuai dengan semangat transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Terkait keberhasilan Kabupaten Kepahiang, pihaknya mendapatkan program Replikasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk 7 perpustakaan desa.
BACA JUGA:Program Magang ke Jepang Terancam Ditunda jika Jumlah Pendaftar Tidak Memenuhi Kuota
"Tujuh perpustakaan desa tersebut telah melaksanakan implementasi dengan meningkatkan layanan informasi masyarakat melalui penyediaan bahan pustaka, internet, serta fasilitasi kegiatan pelatihan, dan pembelajaran gratis untuk masyarakat," jelas Muktar.
Muktar berharap, akan ada penerus-penerus inovatif yang berkembang dari rajinnya berliterasi. Pihaknya akan terus mendukung pengembangan literasi di berbagai daerah di Kabupaten Kepahiang.